Bab 3
Yoga
& Meditasi Transcidental,
Bolehkah
Umat Tuhan Melatihnya?
Sebelum kita mempelajari topik ini, ada baiknya kita
lebih dahulu memahami firman Tuhan sebagai dasar untuk menilai berbagai ajaran
dunia ini. Tipuan Iblis kepada Hawa adalah, “Sekali-kali kamu tidak akan mati” (Kej. 3:4). Hal ini tetap
didengungkan oleh Iblis di dalam keyakinan tentang reinkarnasi. Namun penulis
kitab Ibrani menjawabnya, “Dan sama
seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu
dihakimi” (Ibr. 9:27).
Kemudian Iblis menyampaikan lagi kebohongannya kepada
manusia, “matamu akan terbuka” (Kej.
3:5). Hal yang sama digaungkan di dalam ajaran tentang enlightenment
(penerangan) versi Yoga yang akan kita bahas berikut ini.
Iblis mengiming-iming Hawa
dengan berkata, “kamu
akan menjadi seperti Allah” (Kej. 3:5). Ajaran New Age Movement yang menggiurkan sebagian orang ialah: kita adalah Allah.
Si ular kembali memberi
tawaran yang manis kepada manusia pertama, “tahu tentang yang baik dan yang
jahat” (Kej. 3:5). Tawaran ini digaungkan kembali dalam filsafat
relativisme yang mengatakan, bahwa tidak ada standard etika yang mutlak, semua
adalah relatif (bergantung situasi dan tujuannya).
Tuhan Yesus menawarkan damai
yang unik (berbeda yang dunia berikan). Ia berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yoh. 14:27). DamaiNya tidak
sebatas perasaan, seperti yang Yoga dan TM berikan, tetapi damai dengan Allah
karena dosa umatNya diampuni (Roma 5:1).
Meditasi ala kristiani bukan mengosongkan pikiran,
namun konsentrasi pada firman Tuhan (Maz 1:2). Pikiran yang kosong adalah
tempat kerja Setan.
Kejadian yang supranatural tidaklah identik dengan
karya Roh Kudus. Para dukun Mesir dan Simon Magus dari Samaria juga bisa
melakukannya (Kel. 7:12; Kis. 8:9).
Penguasaan diri adalah salah satu rasa dari buah Roh
Kudus (Gal. 5:23). “Orang yang sabar
melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang
merebut kota” (Ams. 16:32).
Nasehat Paulus sangat tepat dalam kaitan dengan
latihan Yoga dan TM, “Latihan badani
terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung
janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang” (1 Tim.
4:8).
Yoga
Iklan
Yoga: “Yoga bisa meningkatkan kesehatan,
harga diri dan produktifitas, intelegensi dan kreatifitas bertambah tanpa stres
atau tekanan.” Menurut Swami
Sivananda, berbagai keuntungan dari pranayama (latihan pernafasan yoga)
mencakup: “Tubuh menjadi kuat dan sehat, pengurangan banyak lemak, muka
berkilau, mata bersinar seperti berlian; para murid yoga akan menjadi tampan
dan cantik; suara mereka menjadi manis dan merdu.”[1]
Apakah Yoga itu? [2]
Bagi sbgn masyarakat Barat, Yoga dianggap sekedar
suatu sistem latihan fisik, suatu cara untuk menguatkan tubuh, meningkatkan
fleksibilitas, bahkan menyembuhkan dan menghindarkan diri dari berbagai penyakit
fisik yg ringan.
Namun, jika menyelidiki sejarah dan filsafat Yoga,
kita akan mengetahui, bahwa yoga bukanlah sekedar suatu sistem latihan fisik
untuk kesehatan, tetapi merupakan suatu cara kuno utk mencapai pertumbuhan
rohani. Yoga adalah cara yg dilakukan di tempat-tempat suci dan diabadikan
dalam literatur suci masyarakat India.[3]
Menurut
tradisi, kata ‘yoga’ berarti: penyatuan, perpaduan dari jiwa yg terbatas (diri
yg terbatas) dengan Brahman yg tidak terbatas (diri yg kekal).[4] ‘Brahman’
digunakan dalam konsep Hindu untuk ‘Allah’ atau ‘Realita yg terakhir’. Brahman
bukanlah suatu pribadi, substansi ilahi yg melampaui, menyelubungi, dan
mendasari segala sesuatu.[5]
Latihan
dan tujuan yoga dapat ditelusuri di buku Upanishads
(mungkin ditulis antara th 1.000 – 500 SM).[6] Di dalam
Upanishad tertulis, “Satukan cahaya di
dalam dirimu dengan cahaya Brahman.”[7] Kata
‘yoga’ sering muncul di dalam Bhagavad
Gita, buku klasik Hindu yg mungkin ditulis pada abad 5 SM. Pada bab keenam,
Krishna berkata, “Kesukaan yang tertinggi
datang kepada seorang yogi ... yang menjadi satu dengan Brahman, dengan Allah.”[8]
Pada th
150 M, seorang yogi yang bernama Patanjali
mensistematiskan yoga ke dalam delapan cabang / tungkai (limbs) di dalam Yoga
Sutranya. Kedelapan dahan ini seperti tangga rumah, yang memimpin seorang yogi
dari ketidak-tahuan kepada penerangan (enlightenment).
Kedelapan dahan tsb adalah: yama
(kontrol diri), niyama (ketaatan
beragama), asana (sikap-sikap badan),
pranayama (latihan nafas), pratyahara (perasaan/sense kontrol), dharana (konsentrasi), dhyana (kotemplasi yang dalam), dan samadhi.[9]
Tanggapan dari penulis:
Menarik
untuk diperhatikan, bahwa latihan sikap badan (asana) dan pernafasan
(pranayama), yang sering dianggap sebagai keseluruhan yoga dalam masyarakat
Barat, adalah step ketiga dan keempat dalam ajaran Patanjali untuk bersatu
dengan Brahman. Jadi, yoga adalah disiplin rohani jaman kuno yg berakar dalam
pada agama Hindu.
Beberapa
Jalan Yang Ditempuh Dalam Yoga[10]
1.
Bhakti Yoga: jalan melalui cinta dan pengabdian
melalui ekspresi cinta kepada sesama dalam segenap lapangan hidup.
2.
Karma Yoga: jalan melalui pengorbanan diri. Di sini
pekerjaan-pekerjaan seseorang dianggap sebagai langkah menuju hidup yang baik.
3.
Jnana Yoga: jalan melalui ilmu pengetahuan, dimana
seseorang melalui kemampuan intelektualitasnya akan mencapai pengertian tentang
kebenaran-kebenaran hidup.
4.
Raja Yoga: jalan melalui mistik (kebatinan), yakni
pengenalan diri melalui usaha menemukan jati diri manusia terdalam.
5.
Hatha Yoga: jalan melalui gerak tubuh dan pernafasan.
Posisi dan gerak tubuh yang tertentu dianggap sebagai jalan menuju kesempurnaan
pula.
Yoga
& Kekristenan: Apakah Perbedaannya?
Banyak
orang, termasuk orang Kristen, berlatih yoga. Ada perbedaan doktrin yang
kontras antara yoga dan kekristenan. Pertama, yoga dan kekristenan punya konsep
yang berbeda tentang Allah. Tujuan dari yoga adalah pengalaman menyatu dengan
‘Allah’. Kebanyakan para yogis menganggap ‘Allah’ sebagai tidak berpribadi,
substansi spiritual, sama besarnya dengan semua realita. Ajaran tsb disebut pantheisme (semua adalah ‘Allah’). Hal
ini tentunya sangat berbeda dengan theisme yang diajarkan di dalam kekristenan.
Di dalam Alkitab, Allah menyatakan DiriNya sebagai Satu Pribadi Pencipta dari
alam semesta. Allah adalah Pencipta, sedangkan alam semesta adalah ciptaanNya
(bnd. Peng. 5:1).
1.
Pandangan tentang manusia. Karena filsafat yoga
mengajarkan, bahwa segala sesuatu adalah ‘Allah’, sehingga manusia juga adalah
‘Allah’. Dalam kekristenan, ada perbedaan jelas antara Allah dan manusia. Allah
adalah Pencipta, manusia adalah ciptaanNya, yg diciptakan seturut dengan peta
& gambarNya (Kej. 1:27).
2.
Berbeda pemahaman dalam melihat problem fundamental
dari manusia dan solusinya. Menurut yoga, problem manusia terutama pada ketidak-tahuan—manusia
tidak menyadari bahwa dirinya adalah ‘Allah’. Solusinya adalah penerangan (enlightenment), memperoleh pengalaman
bersatu dengan ‘Allah’. Solusi ini (yang adalah tujuan dari yoga) hanya dapat
dicapai melalui banyak usaha manusia.
Di dalam kekristenan,
problem utama manusia adalah dosa (kegagalan untuk mencapai standar moral dari
Allah yg sempurna. Manusia terpisah dari Allah dan perlu rekonsiliasi.
Solusinya adalah Yesus Kristus, sang Anak Domba Allah yang menghapus dosa
umatNya (Yoh. 1:29). Melalui kematian Yesus di salib, Ia mendamaikan Allah
dengan umatNya yang berdosa. Yesus memanggil umatNya untuk mendapatkan karunia
keselamatan secara cuma-cuma, melalui iman kepada karyaNya saja.
Apakah
Hatha Yoga?
Hatha
yoga adalah suatu bentuk latihan yoga yang dianggap murni latihan fisik. Namun,
apakah hatha yoga hanya berkaitan dengan kesehatan fisik?
Hatha
yoga terutama berkaitan dengan 2 hal: asana
(sikap tubuh) dan pranayama (latihan
pernafasan). Namun, penting untuk disadari bahwa baik asana dan pranayama juga
memainkan peranan penting di dalam raja yoga Patanjali. Di dalam sistem 8 dahan
Patanjali, asana dan pranayama adalah dahan ketiga dan keempat. Apakah hubungan
hatha yoga ke raja yoga?
Dave
Fetcho, seorang yang pernah berlatih Yoga pada waktu lalu,
mengatakan tentang sikap tubuh yoga dikembangkan sebagai bagian integral dari
raja yoga.[11]
Fetcho menunjuk kepada pernyataan Pradipika,
penulis buku ‘Hatha Yoga’, bahwa hatha yoga secara eksklusif dan semata-mata
untuk mencapai raja yoga.[12] Fetcho
juga mengutip perkataan dari ahli yoga Perancis, “Satu-satunya tujuan dari hatha yoga adalah untuk menekan rintangan-rintangan
fisik pada raja yoga; oleh karenanya hatha yoga disebut sebagai tangga menuju
raja yoga.”[13]
Fetcho setuju, bahwa sikap badan secara spesifik didisain untuk memanipulir consciousness (kesadaran) ke dalam raja
yoga, yakni menjalani samadhi: penyatuan yang tidak dapat lagi dibedakan dengan
esensi terpenting dari kesadaran (consciousness).[14]
Hal ini
lebih dikonfirmasi dengan melihat pada lyengar yoga, suatu bentuk dari hatha
yoga yang sangat populer di USA. Website dari Iyengar Yoga Institute di San
Francisco menuliskan, “Studi BKS lyengar mengajar
yoga sebagai pembentangan di dalam Yoga Sutra Patanjali dan di Hatha Yoga
Pradipika yang terdapat di dalam text-text klasik lainnya. Demikialah asana,
atau sikap tubuh, diajarkan sebagai salah satu dari 8 dahan ... dari yoga yang
didefinisikan oleh Patanjali.”[15] Goal
akhir dari lyengar hatha yoga secara tepat adalah sama dengan raja yoga
Patanjali.[16]
Keduanya adalah untuk mendapat pengalaman bersatu dengan ‘Allah’, sang Brahman
atau kesadaran (consciousness) universal.
Apakah Yoga Berbahaya?
Disamping faedah kesehatan yang digembar-gemborkan,
ada banyak peringatan tertulis dalam literatur yoga yg memperingatkan bahwa
yoga dapat secara fisik, mental, dan spiritual berbahaya jika tidak dilatih
secara benar. Sebagai contoh, Swami
Prabhavananda mengingatkan akan potensi bahaya terhadap tubuh yang
disebabkan oleh latihan pernafasan yoga. “Jika
tidak dilakukan secara benar, akan merusak otak. Bagi mereka yang berlatih
nafas tanpa pengawasan yang diperlukan dapat menderita penyakit yang tidak
dapat diobati oleh ilmu pengetahuan dan dokter.”[17]
Banyak
yogi memperingatkan bahwa latihan yoga dapat membahayakan kesehatan jiwa
seseorang. Dalam menggambarkan kebangunan kundalini (kekuatan ular yg
bergulung), Gopi Krishna mencatat
pengalamannya sendiri, sbb.: “Selalu
berubah-ubah selama bertahun-tahun, sakit, terasuki ... Saya telah melewati
hampir semua langkah dari mediumistic (cenayang), gila, dan tipe-tipe pikiran
lainnya; untuk sementara waktu saya berada dekat di antara kondisi sehat & tidak sehat secara kejiwaan.”[18]
Bagi
perspektif Kristen, yoga dapat berbahaya secara spiritual. Ahli yoga, Hans Rieker, menyatakan, “Kundalini adalah arus utama dari semua
latihan yoga.”[19] Swami Vivekananda meringkas pengalaman
kundalini sbb.: “Ketika dibangkitkan
melalui latihan disiplin spiritual, kundalini naik melalui tulang punggung,
melewati berbagai senter, dan akhirnya mencapai otak, lalu sang yogi mengalami
samadhi, atau penyerapan total di dalam kedewaan.”[20]
Seorang
peneliti yoga, John White,
mengatakan, “Meskipun kata kundalini berasal
dari tradisi yoga, namun hampir semua agama-agama besar dunia, ajaran-ajaran
spiritual, dan tradisi-tradisi gaib yang murni melihat sama dengan pengalaman
kundalini seperti mendapatkan signifikansi di dalam ‘pengilahian (divinizing)’
seseorang. Kata kundalini memang tidak muncul di dalam agama lain, tetapi
konsepnya sama, yakni sebagai suatu kunci untuk mencapai tingkat pendewaan.”[21]
Berikut ini adalah pengalaman pribadi E. J. tentang kebangkitan kundalininya.[22]
“Ini terjadi 22 tahun yg lalu. Saya berlatih
Yoga dan beberapa latihan pernafasan selama satu tahun, kemudian sesuatu yang
asing terjadi. Saya merasakan kenikmatan seksual sehabis melakukan latihan, dan
timbul sensasi fly, seperti seseorang sedang mengisap ganja. Beberapa minggu
kemudian saya merasakan arus listrik mengalir pada tulang punggung dan naik
sampai ke otak setelah melakukan beberapa latihan, dimana timbul perasaan
nikmat yang hanya dapat saya gambarkan sebagai orgasme otak.
Selama itu saya kehilangan kontrol, saya
mengalami gangguan jiwa yang parah. Ini berlangsung selama tiga minggu. Aliran
tersebut tetap mengalir ke atas dan dari waktu ke waktu intensitasnya
bertambah, dan dari waktu ke waktu terasa sakit, seperti terbakar api, ini mengganggu
kesehatan saya. Ini menyebabkan tekanan yang tidak menyenangkan di dalam otak.
Ketika ini berlangsung selama satu tahun, secara kebetulan saya melihat sebuah
buku karangan Narayananda, "Kundalini the immense power in man ", dan
disana saya menemukan jawaban atas sesuatu yang aneh yang terjadi pada diri
saya.
Kemudian
saya menemukan buku-buku lainnya, kebanyakan ditulis oleh para Yogi India.
Kebangkitan Kundalini dan efeknya adalah sesuatu yang sudah dikenal di Timur,
tetapi tidak untuk beberapa tahun yang lalu di Barat, sebuah kekuatan yang
dapat membawa Anda ke Surga Kebahagiaan, atau ke dalam Neraka yang tidak dapat
dibayangkan Kesengsaraannya.
Kebangkitan Kundalini terjadi secara tidak
sengaja sebagai efek samping dari Yoga dan Meditasi. Faktor-faktor lainnya
seperti : bawaan sejak lahir, cinta yang tak tersalurkan, selibat, kesedihan
yang mendalam, sakit panas yang tinggi, dan obat-obatan terlarang. Tetapi
kebangkitan Kundalini pada beberapa orang dapat terjadi tanpa adanya sebab yang
jelas.
Ketika proses Kundalini berlangsung selama
sepuluh tahun, saya mengunjungi seorang dokter dan berkata, "Kundalini
saya telah bangkit, apa yang harus saya lakukan? ", dan saya kemudian
menceritakan keadaan saya.
"Kamu sakit jiwa ", kata dokter
tersebut."Saya akan mengirim kamu ke ahli jiwa yang ahli. Energi yang kamu
katakan itu tidak pernah ada". Dengan diagnosa paranoia schizophrenia,
tidak seorang dokterpun yang mempercayaiku ketika saya ceritakan tentang
Kundalini.
Tetapi di
dalam literatur Yoga, saya mendapatkan penjelasan yang masuk akal tentang apa
yang terjadi pada diri saya. Ya, saya mengerti bahwa tujuan rahasia dari Yoga
dan Meditasi sebenarnya adalah untuk membangkitkan energi Kundalini. Ketika
Kundalini mencapai chakra mahkota, dikatakan akan menstimulai sel-sel otak yang
belum terpakai, sehingga tingkat kesadaran yang lebih tinggi dapat dicapai. Ia
melanjutkan lagi dan berkata bahwa seluruh dokter dengan ketidaktahuannya
mengenai Kundalini telah membuat diagnosa seperti hypochondria (depresi),
inflammation of the brain (radang otak), dan calcification of the brain
(pengapuran pada otak).
Ia juga
mengatakan bahwa adalah suatu masalah jika guru Yoga dan Meditasi tidak
memberikan informasi kepada murid-muridnya, bahwa sebagian dari mereka mungkin
mempunyai takdir untuk mengalami kebangkitan Kundalini, dan ini bisa menjungkir
balikkan kehidupan mereka.
Penyelidikan Sehubungan dengan Proses Kundalini.[23]
Dalam sebuah penyelidikan, dari 76 orang
yang diobservasi, 42 orang belum pernah mendapatkan informasi tentang
Kundalini. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru-guru mereka tidak dapat
memberikan pertolongan dalam hal apapun. Perkembangan Kundalini tidak pernah
sama pada setiap individu, yang dapat terlihat dari perbedaan diagnosa yang
mereka miliki.
Delapan
orang mendapatkan diagnosa psychotic (sakit
jiwa), 8 orang memperoleh diagnosa schizoprenia
(penyakit jiwa ; suka mengasingkan diri). Semuanya menurut dokter, sakit
mental, seperti psychosis (penyakit
kejiwaan), neurosis (sakit syaraf),inflammation of the brain (radang otak),
atau depresi.
Tiga puluh
dua orang dari yang diobservasi telah tinggal di klinik psikiatrik, 3 orang di
neurological. Dua puluh empat orang dipensiunkan karena tidak bisa bekerja, banyak
dari mereka secara periodik sakit.
Tujuh
belas pasien yang disurvei membuat pengakuan bahwa mereka telah merencanakan
untuk bunuh diri, sejak menyadari bahwa tidak dapat hidup bersama dengan
Kundalini. Seorang telah melakukan bunuh diri. Dalam wawancara dengannya
sebelum ia meninggal, ia mengatakan : "Ketika
saya berada di rumah sakit, saya merasakan sebatang besi panas di dalam tulang
belakang saya, dan otak saya terasa terbakar". Dalam kasus ini kundalini berakhir dengan tragis.
Ada
guru-guru meditasi yang menyarankan kepada orang yang telah dibangunkan kundalininya
untuk lebih banyak bermeditasi. Ini akan
seperti mencoba memadamkan api dengan menyiram bensin. Adalah amat sulit untuk menghentikan kebuasan
kundalini. Beberapa orang tertolong
dengan penyembuhan, sedangkan yang lainnya malah semakin parah. Kundalini dapat
dibangkitkan karena teknik-teknik pembangkitan, atau dapat terjadi karena :
• Faktor
bakat bawaan sejak lahir,
• Membaca
Mantera,
• Selibat,
• Meditasi,
Yoga, Pentenangan, dll.
• Teknik
Pernapasan,
• Cinta
yang tak tersalurkan,
• Akibat
kesedihan yang mendalam,
• Sakit
panas yang tinggi,
• Obat
terlarang ( narkoba ),
• Kecelakaan.
Kebangkitan
kundalini dapat mengalami hal-hal yang merugikan kesehatan fisik dan mental,
yang biasanya disebut Kundalini Syndrome.
Daftar symptom yg paling umum dari Kundalini Syndrome:
• Aliran
panas seperti membakar, atau dingin
sedingin
es yang mengalir ke atas pada tulang
punggung,
dan pada banyak kasus mencapai kepala.
• Kadang
terasa seperti seekor ular yang merayap
atau
gelembung-gelembung yang mengalir keatas
tubuh
naik ke kepala.
• Rasa
kesemutan pada perut bagian bawah, tulang
punggung
atau kepala.
• Sakit
yang berpindah-pindah di seluruh tubuh.
• Rasa
kesemutan pada perut bagian bawah, tulang
punggung
atau kepala.
• Getaran-getaran,
kelelahan atau kram pada kaki
atau
pada tempat-tempat lain di tubuh.
• Denyut
jantung menjadi lebih cepat dan
bertambahnya
metabolisme tubuh.
• Hipersensitif
terhadap suara, cahaya, bau-bauan
dan
kehadiran seseorang.
• Perasaan
orgasme pada bagian-bagian tubuh yang
berbeda,
atau mengalami total kosmik orgasme.
• Pengalaman-pengalaman
mistik keagamaan atau
peramalan.
• Kemampuan
parapsikologi. Fenomena cahaya di
dalam
ataupun di luar tubuh.
• Timbul masalah
dalam menemukan keseimbangan
antara
impuls seks yang tinggi dan keinginan untuk
hidup
suci.
• Perasaan
terasing sehubungan dengan ketidak-
tahuan
atas apa yang terjadi.
• Susah
tidur, kelelahan yang sangat atau depresi
yang
mendalam. Kehilangan energi.
·
Menurunnya daya konsentrasi
dan buruknya ingatan.
• Terisolasi
total, karena tidak ada seorang pun yang
dapat
berbagi pengalaman dengannya.
• Emosi
yang tidak stabil, bersuara atau tertawa
secara
mendadak.
• Bunyi
melengking atau hampa di telinga.
• Gejala-gejala
sinusitis, pilek atau demam selama
berbulan-bulan
atau bertahun-tahun.
Ciri-ciri / tanda khas kebangkitan kundalini :
Lihat di leher pada bagian tengkuk. Bila terlihat
ada tanda guratan silang ( seperti huruf X ) di kulit tengkuk, maka bisa
dipastikan orang itu terkena kundalini syndrome. Kebangkitan Kundalini lebih
banyak berakibat negatif (merugikan) daripada manfaatnya yang hanya sedikit
atau kecil.
Tanggapan
penulis:
Ingat
akan siasat si ular tua yang menipu umat manusia (Why 12:9). Di taman Eden, si
ular berkata kepada manusia pertama, “Kalian
akan sama seperti Allah” (Kej. 3:5). Bandingkanlah ajaran dari Swami Ajaya,
“Ajaran utama dari Yoga adalah natur
manusia sebenarnya adalah ilahi.”[24] Secara
jelas ajaran ini tidaklah sesuai dengan ajaran Kristen.
Bisakah
Filsafat dan Latihan Yoga Dipisahkan?
Dave
Fetcho, yang sebelumnya berasal
dari The Ananda Marga Yoga Society, menuliskan, “Yoga secara fisik, menurut definisi klasiknya, secara fungsi dan
warisannya tidak dapat dipisahkan dari metafisik agama Timur.[25]
Kedua orang yang ahli dalam yoga, Feuerstein and Miller, ketika
mendiskusikan sikap tubuh (asana) dan latihan nafas (pranayama), menunjuk bahwa
latihan-latihan tsb bukan sekedar bentuk lain dari latihan fisik, sesungguhnya
itu adalah latihan psycho-somatic.”[26]
lMeditasi Transcendental (TM)
TM adalah
salah satu bentuk spesifik dari meditasi mantra,[27] suatu gerakan
spiritual yang diperkenalkan di India pada pertengahan th 1950-an oleh
Maharishi Mahesh Yogi (1914-2008) dan telah mendunia sejak tahun 1960-an.
Teknik TM
berasal dari dan berdasarkan filsafat India dan pengajaran dari Krishna, sang
Buddha, dan Shankara, demikian pula dari Yoga Sutras dari Patanjali, [28] dan
suatu versi teknik yang diajarkan oleh Brahmananda Saraswati, sang guru dari
Maharishi.
Maharishi
juga mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kreatif inteligensi (SCI=Science of
Creative Intelligence), yakni suatu sistem prinsip-prinsip teoritis untuk
mendasari teknik meditasi. Teknologi-teknologi tambahan ditambahkan kepada
program TM, termasuk teknik lanjutan, seperti: program TM-Sidhi (yogi terbang).
Teknik TM adalah suatu bentuk meditasi mantra, tidak perlu usaha jika digunakan
secara benar. Mantra adalah suatu suara yang dipikirkan (tidak dibunyikan)
selama meditasi.[29] Mantra adalah sebagai
suatu ‘kendaraan’ yang mengijinkan perhatian individu untuk melakukan
perjalanan secara natural kepada kondisi kurang aktif, ke fungsi mental yang
lebih tenang.[30] Teknik ini dipraktekkan
pagi dan sore selama 15-20 menit.[31]
Mantra berbentuk bunyi tanpa makna[32],
walaupun sebagian orang meng-klaim bahwa mantra berkaitan dengan dewa/i
tertentu. Mantra diseleksi oleh guru-guru yang sudah terlatih dan dicocokkan
dengan individu tertentu. Para pelajar diberitahu agar tidak memberitahu
mantranya kepada orang lain.[33] Para
ahli berkata bahwa mantra-mantra yang orisinil berasal dari tradisi Vedic atau Tantric.[34]
Dikatakan, bahwa Maharishi telah mengurangi jumlah mantra yang sebelumnya
ratusan menjadi jumlah yang minimum.[35]
Sebagian orang mengatakan, bahwa jumlah keseluruhan dari mantra yang digunakan
adalah 16, dan telah menggunakan formula sederhana yang disesuaikan dengan
jenis kelamin dan usia.[36]
Kontras
antara Ajaran Maharishi & Kekristenan
Kebangkitan Kundalini dapat juga terjadi
1.
‘Allah’ bagi Maharishi bukanlah pribadi (lihat:
Pantheisme). Mantra diberikan kepada para pengikut Maharishi untuk menjadi alat
invokasi (doa) kepada sesembahan dalam
dewa/i Hindu. Dengan demikian, orang Kristen yang melakukannya akan terjerumus
ke dalam polytheisme (=kepercayaan kepada banyak dewa/i).
2.
Manusia dianggap mampu untuk mencapai
kesempurnaan yang tidak ada batasnya, untuk terlepas secara keseluruhan, dari
semua penyakit dan penderitaan melalui TM yang dipraktekkan dengan cara seperti
diajarkan oleh Maharishi. Demikian pula melalui TM (seperti klaim mereka),
manusia dapat menemukan solusi untuk semua problem manusia yang berkisar dari
kontrol terhadap elemen-elemen kepada pencapaian ketidak-fanaan dan tak dapat
dihancurkan. Maharishi menolak ajaran tentang dosa warisan (Mz. 51:7; Roma 3:11-18).
3.
Tentang penderitaan Kristus, Maharishi
mengatakan, “I don’t think Christ ever
suffered or Christ could suffer” (=Saya tidak berpikir Kristus pernah
menderita atau Kristus dapat menderita). Kalimat seperti ini diucapkan di
banyak tempat oleh para pengikut Maharishi.
4.
Eksistensi dosa berusaha diabaikan oleh
Maharishi. Ia mengikuti doktrin Vedic
yang menganggap dosa sebagai persoalan fisik dan tidak berpengaruh terhadap roh
dan jiwa seseorang. Dosa hanya dianggap sebagai sesuatu yang eksternal dan legalistik.
Efek dari dosa adalah sasaran dari berbagai ritual, mantra-mantra dan TM. Tidak
ada pertobatan dari dalam hati, tetapi hanya penggunaan manipulatif dari TM
untuk mencapai pembebasan.
Dengan adanya perbedaan yg kontras itu, maka seseorang tidak bisa menjadi
Kristen sekaligus sebagai pengikut Maharishi.
1.
adanya sebab-sebab yang jelas.
2.
Bila Kundalini seseorang telah bangkit
tanpa bimbingan Guru yang Waskita, yang sudah mengetahui seluk beluk Kundalini,
maka pada sebagian besar orang, dapat mengalami hal-hal yang merugikan
kesehatan fisik dan mental, yang biasanya disebut Kundalini Syndrome.
3.
Ini terjadi
22 tahun yang lalu. Saya berlatih Yoga dan beberapa latihan pernafasan
selama satu tahun, kemudian sesuatu yang asing terjadi. Saya merasakan
kenikmatan seksual sehabis melakukan latihan, dan timbul sensasi fly,
seperti seseorang sedang mengisap ganja. Beberapa minggu kemudian saya
merasakan arus listrik mengalir pada tulang punggung dan naik sampai ke otak
setelah melakukan beberapa latihan, dimana timbul perasaan nikmat yang hanya
dapat saya gambarkan sebagai orgasme otak.
4.
Selama itu saya
kehilangan kontrol, saya mengalami gangguan jiwa yang parah. Ini berlangsung
selama tiga minggu. Aliran tersebut tetap mengalir ke atas dan dari waktu ke
waktu inte the immense power in man ", dan disana saya
menemukan jawaban atas sesuatu yang aneh yang terjadi pada diri saya.
5.
Kemudian saya
menemukan buku-buku lainnya, kebanyakan ditulis oleh para Yogi India.
Kebangkitan Kundalini dan efeknya adalah sesuatu yang sudah dikenal di Timur,
tetapi tidak untuk beberapa tahun yang lalu di Barat, sebuah kekuatan yang
dapat membawa Anda ke Surga Kebahagiaan, atau ke dalam Neraka yang tidak dapat
dibayangkan Kesengsaraanya.
6.
Kebangkitan
Kundalini terjadi secara tidak sengaja sebainnya seperti : bawaan sejak lahir,
cinta yang tak tersalurkan, selibat, kesedihan yang mendalam, sakit panas yang
tinggi, dan obat-obatan terlarang. Tetapi kebangkitan Kundalini pada beberapa
orang dapat terjadi tanpa adanya sebab yang jelas.
7.
Ketika proses
Kundalini berlangsung selama sepuluh tahun, saya mengunjungi seorang dokter dan
berkata, "Kundalini saya telah bangkit, apa yang harus saya lakukan ?
", dan saya kemudian menceritakan keadaan saya.
8.
"Kamu sakit
jiwa ", kata dokter tersebut."Saya akan mengirim kamu ke ahli Jiwa
yang ahli. Energi yang kamu katakan itu tidak pernah ada".
9.
Dengan
diagnosa paranoia schizophrenia, tidak seorang dokter pun yang
mempercayaiku ketika saya ceritakan tentang Kundalini.
10. Tetapi di dalam literatur Yoga, saya mendapatkan
penjelasan yang masuk akal tentang apa yang terjadi pada diri saya. Ya, saya
mengerti bahwa tujuan rahasia dari Yoga dan Meditasi sebenarnya adalah untuk
membangkitkan energi Kundalini. Ketika Kundalini mencapai chakra mahkota,
dikatakan akan menstimulai sel-sel otak yang belum terpakai, sehingga tingkat
kesadaran yang lebih tinggi dapat dicapai. Ia melanjutkan lagi dan berkata
bahwa seluruh dokter dengan ketidaktahuannya mengenai Kundalini telah membuat
diagnosa seperti hypochondria (depresi), inflammation
of the brain (radang otak), dan calcification of the
brain (pengapuran pada otak).
11.
***Jika seseorang
bertanya kepada saya, saya akan mengatakan seseorang harus menjauhinya jika ia
mempunyai anak kecil, karena sayagenal empat wanita yang tidak laanggup untuk
mengurusi anak-anaknya untuk waktu yang lama setelah kebangkitan
kundalininya.etapi saya juga mengenal beberapa orang yang mengalami pengalaman
positif, seperti keahagiaan, bertambahnya gi, dan daya kreatifitas.
a mengatakan bahwa adalah sudan Meditasi tidak memberikan informasi kepada
murid-muridnya, bahwa sebagian dari mereka mungkin mempunyai takdir untuk
mengalami kebangkitan Kundalini, dan ini bisa menjungkir balikkan kehidupan
mereka.
[3] Raphael, Essence and Purpose of Yoga: The Initiatory Pathways to the
Transcendent (Massachusetts:
Element books, Inc., 1996), back cover.
[4] . Brad Scott, "Exercise or Religious Practice? Yoga: What the Teacher
Never Taught You in That Hatha Yoga Class" in The Watchman
Expositor (Vol. 18, No. 2, 2001): 5.
[7] Ibid., dikutip oleh Swami Prabhavananda dan Frederick Manchester, The
Upanishads: Breath of the Eternal (New York: New American Library,
1957), 120ff.
[10]
Herlianto, Humanisme dan Gerakan Zaman
Baru (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1990), 56.
[11] Dave Fetcho, "Yoga," (Berkeley, CA: Spiritual Counterfeits
Project, 1978), dikutip di dalam Ankerberg and Weldon, Encyclopedia of
New Age Beliefs, 602.
[15] Lihat "Source and Context: Patanjali and Ashtanga Yoga" at
http://www.iyisf.org/. Kutipan ini didapat pada tg 1Maret 2002.
[17] Swami Prabhavananda, Yoga and Mysticism (Hollywood, CA:
Vedanta Press, 1972), 18, tertulis di dalam Ankerberg and Weldon,Encyclopedia
of New Age Beliefs, 604.
[18] Gopi Krishna, The Awakening of Kundalini (New York: E.P.
Dutton, 1975), 124, tertulis di dalam Ankerberg and Weldon, Encyclopedia of
New Age Beliefs, 608.
[19] Hans Ulrich Rieker, The Yoga of Light: Hatha Yoga Pradipika(New
York: Seabury Press, 1971), 101, tertulis dalam Ankerberg and Weldon, Encyclopedia
of New Age Beliefs, 606.
[20]
Swami Vivekananda, Raja Yoga (New York:
Ramakrishna-Vivekananda Center, 1970), 16, ditulis di dalam Scott,
"Exercise or Religious Practice? Yoga: What the Teacher Never Taught You
in That Hatha Yoga Class," 5.
[21]
John White, ed., Kundalini Evolution and Enlightenment(Garden
City, NY: Anchor, 1979), 17, dikutip di Ankerberg and Weldon, Encyclopedia
of New Age Beliefs, 606.
[22] Yayasan
NurSyifa', Kundalini Syndrome. Penderitaan Akibat Dibangkitkannya Kundalini
yang Merusak Fisik dan Mental Manusia (Dari berbagai Sumber yang membahas
kundalini ).
[23]
Ibid.
[24] Swami Rama, Lectures on Yoga: Practical Lessons on Yoga(Glenview,
IL: Himalayan International Institute of Yoga, Science and Philosophy, 1976,
rev.), vi, dikutip dalam Ankerberg and Weldon,Encyclopedia of New Age
Beliefs, 596.
[25] Dave Fetcho, "Yoga," 2, dikutip dalam Ankerberg and Weldon,Encyclopedia
of New Age Beliefs, 600.
[26] George Feuerstein and Jeanine Miller, Yoga and Beyond: Essays in
Indian Philosophy (New York: Schocken, 1972), 27-28, dikutip di dalam
Ankerberg and Weldon, Encyclopedia of New Age Beliefs, 600.
[28] Bromley, David G.; Cowan, Douglas E. (2007). Cults and New
Religions: A Brief History (Blackwell Brief Histories of Religion).
Wiley-Blackwell. pp. 48–71.
[29] Phelan, Michael (1979). "Transcendental Meditation. A Revitalization of the American Civil
Religion". Archives des sciences sociales des religions 48 (48-1):
5–20.
[30] Hunt, Stephen (2003). Alternative religions: a sociological introduction.
Aldershot, Hampshire, England ; Burlington, VT: Ashgate. pp. 197–198.
[31] Cotton,
Dorothy H. G. (1990). Stress management : an integrated approach to therap. New York: Brunner/Mazel. p. 138
[32] Shear, J. (Jonathan) (2006). The experience of meditation :
experts introduce the major tradition. St. Paul, MN: Paragon House.
pp. 23, 30–32, 43–44.
[33] Oates, Robert M. (1976). Celebrating the dawn: Maharishi Mahesh
Yogi and the TM technique. New York: G.P. Putnam's Sons. p. 194.
pp. 52–53.