Senin, 26 Maret 2012

Terpesona Dengan Buku Dongeng “Heaven Is So Real” (Sorga Itu Nyata) Oleh: Pdt. Roby Setiawan, Th.D.


Penulis buku “Heaven Is So Real’ adalah ibu Choo Thomas, yang adalah seorang campuran Korea-Amerika. Dia menikah, mempunyai 2 anak dan 4 orang cucu. Dari latar belakang non-Kristen, kemudian pada th 1992, ia menjadi Kristen.


Dua tahun kemudian, Choo meng-klaim melihat kehadiran ‘Yesus’ di Gereja Sidang Jemaat Allah di Neighborhood, Tacoma, Washington. Choo menuliskan penglihatannya tsb, “Dia (‘Tuhan’) sedang duduk di sebelah mimbar. Kaki-kakiNya disilangkan dan aku dapat melihatNya sejelas suatu pribadi, kecuali aku tidak dapat melihat wajahNya.”[1]

Tanggapan:
Sekarang ini, Tuhan Yesus berada di Sorga (Kis. 7:55). KehadiranNya di gereja Tuhan diwakili oleh Roh Kudus (Yoh. 14:16). Penglihatan Choo tentang ‘Yesus’ yang sedang bersila di sebelah mimbar gereja adalah aneh. Choo juga tidak dapat melihat wajah ‘Yesus’. Padahal, di dalam penampakanNya kepada rasul Yohanes, Tuhan tidak menyembunyikan wajahNya yang bersinar-sinar bagaikan terik matahari (Wh 1:16).


Pada Minggu Paskah th 1995, Choo menerima manifestasi fisik dari roh itu di Puget Sound Christian Center, “…tubuh saya mulai bergoyang  secara keras…. Sejak saat itu, tubuhku tidak pernah stop bergoyang di gereja atau selama berdoa di rumah. Dua minggu setelah pengalaman Minggu Paskah, aku menerima karunia lidah ketika di rumah dan mulai bernyanyi dalam Roh. Ketika menonton KKR Benny Hinn di TV, aku berdiri dan mengangkat tangan. Kemudian, aku jatuh ke lantai selama 3 jam. Pengurapan dari Roh Kudus Allah sangat kuat sehingga aku tidak dapat bangun, dan semua yang dapat kulakukan hanya bernyanyi, berbicara dalam bahasa roh dan tertawa.[1]
Dia kemudian menjelaskan tentang tubuhku yang bergoyang. ‘Tubuhmu bergoyang untuk waktu yang lama karena Anda butuh kuasa untuk pekerjaan ini.”[2]
Ketika saya berdoa untuk orang-orang lain, dan menumpangkan tangan kepada mereka, seringkali tangan-tangan saya akan menampar ke atas dan ke bawah (=slap up and down) pada kepala atau bahu mereka, karena kuasa Roh Kudus mengalir melalui saya. Ketika sedang diurapi, tidak ada seorangpun yang bisa memegang tangan-tanganku karena gerakan yg cepat di bawah kuasa Roh Kudus.”[3]

Tanggapan:
Pengalaman Choo berbeda dengan para rasul, yang ketika kepenuhan Roh Kudus, tempat mereka berdoa itu yang bergoyang, bukan tubuh mereka (Kis. 4:31).
Dikatakan, bahwa sejak pengalaman pertama bergoyang secara keras tsb, tubuh Choo tidak pernah stop bergoyang, baik di gereja atau selama berdoa di rumah. Kalau hal itu adalah karya Roh Kudus, apa tujuannya? Bukankah itu seperti gangguan otot atau syaraf gerak yang tidak bisa dikontrol? Apakah dengan tubuh yang digoyangkan muncul kuasa? Salah satu rasa dari buah Roh Kudus adalah penguasaan diri, termasuk penguasaan tubuh (Gal. 5:23).
Apakah tertawa adalah karya Roh Kudus? Apakah tertawa berarti sukacita? Bukankah pengamsal pernah berkata, “Di dalam tertawapun hati bisa merana”? (Amsal 14:13).
Selama 3 jam Choo tidak bisa bangun dari lantai. Yang dia bisa lakukan hanyalah bernyanyi, berbicara dalam bahasa roh dan tertawa. Manifestasi tsb tidaklah sesuai dengan apa yang dituliskan oleh Rasul Paulus pernah berkata, “Karunia dari Roh untuk menyampaikan berita dari Allah dapat dikendalikan oleh orangyang menyampaikan berita itu” (1 Kor. 14:32, terj. Sehari-hari).

Lalu, pada  th 1995, Choo mulai menerima manifestasi fisik dari Roh Kudus. Kemudian, pada th 1996, Yesus menemaninya ke Sorga dan menyuruhnya untuk menuliskan apa yang telah ia lihat dan dengar di dalam buku ‘Heaven is so Real’. Buku tsb dicetak pada bln Oktober 2003.
Choo mengakui, “Saya tidak menjadi full-timer gereja dan tidak tahu banyak tentang firman Allah, tetapi Tuhan memilihku untuk pekerjaan khusus. Dengan menunjukkan kepadaku Sorga dan penglihatan-penglihatan lainnya yang aku alami, Dia mulai menyiapkan saya untuk pelayanan yang Dia panggil untukku[1].
                           
Tanggapan:
Seperti Iblis mencobai Hawa, yang kurang pengetahuan tentang firman karena tidak mendengarnya secara langsung, demikian pula Choo Thomas  mengalami hal yang serupa (Kej. 2:16-18; 3:1).

Choo mengatakan, bahwa suasana persiapan untuk menerima ‘pernyataan’ tsb selalu sama, yakni: panas yang luar biasa (=intense heat) dari kehadiran ‘Tuhan’.[2]

Tanggapan:
Manifestasi pernyataan kemuliaan tidak selalu sama di dalam Alkitab. Ketika Tuhan memberikan 10 hukum Torat, Ia menyatakan kemuliaanNya di hadapan Israel dengan memakai guruh mengguntur, kilat sabung menyabung-nyabung, sangkala berbunyi dan gunung berasap (Kel. 20:18). Namun, ketika berhadapan dengan nabi Elia yang sedang depresi, Ia memakai angin yang sepoi-sepoi basa (1 Raja 19:12).
Ketika hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan dengan bermanifestasi lidah-lidah api hinggap kepada para murid Tuhan; namun tidak dikatakan bahwa mereka mengalami sakit perut. Jikalau sakit perut, bagaimana para murid dapat bersaksi? (Kis. 2:1-3).
Kehadiran roh tsb membuat Choo merasa panas yang luar biasa. Hal ini bertentangan dengan perkataan Tuhan Yesus di dalam Yohanes 7:38-39 yang menyatakan, bahwa Roh Kudus digambarkan seperti aliran-aliran air hidup.

Choo tidak pernah melihat wajah roh (yang disebutnya ‘Tuhan’) itu. “Aku tidak dapat melihat muka Tuhan. Akan tetapi, aku bisa melihat rambutNya, tangan-tangan dan baju, dan aku dapat katakan, bahwa Ia mempunyai badan yang sangat besar…. Akan tetapi, ingatlah, saya sedang melihat tubuh roh Tuhan.[3]

Tanggapan:
Penglihatan ini sangat kontras dengan penglihatan bagi rasul Yohanes yang melihat wajah Tuhan bersinar seperti matahari yang terik (Wh 1:16). Nabi Daniel melihat seorang seperti anak manusia (Daniel 7:13).
Di hadapan seorang dukun di Endor, Raja Saul pernah melihat pemunculan suatu roh dari dalam bumi. Roh tsb menyelubungi dirinya dengan jubah (cat.: jadi tidak terlihat wajahnya). Lalu Saul, dengan kebodohannya, mengidentifikasi roh tsb sebagai Samuel, padahal itu adalah penampakan roh jahat yang menyamar seperti Samuel (1 Sam. 28:14).
Sekarang ini, Tuhan Yesus di Sorga mengenakan tubuh kebangkitan (cat.: bukan ‘tubuh roh’ seperti yang disebut oleh Choo) yang bisa diraba, bisa makan, bisa pula tidak makan, dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu lagi (Mat. 28:9; Luk. 24:30,39; Yoh. 20:26).

Choo meneruskan, bahwa sebelum ia diangkat ke ‘Sorga’, ia selalu dibawa dahulu ke sebuah pantai.[1] Jadi, pantai seperti menjadi ‘landasan pacu’ ke ‘Sorga’.

Tanggapan:
Di dalam kitab Wahyu, sang Naga (lambang Iblis) berdiri di pantai laut (Why 12:18). Dari dalam laut, keluarlah binatang yang menyimbolkan antikris yang menyesatkan banyak orang (Wh 13:1-8). ‘Laut’ dalam kitab Wahyu melambangkan: ketidak-stabilan, kebingungan, huru-hara, dan menandakan pada bangsa-bangsa yang di bumi yang menentang pemerintahan Allah.[2]

Choo menuliskan pengalamannya tentang ‘urapan Roh’, “Kadang-kadang urapan Allah sangat berat di atas saya sehingg saya merasa seperti akan pingsan. Pada saat-saat lainnya, saya merasa pusing dan lemah. Sering, saya terbaring di tempat tidur tidak berdaya sama sekali karena penaklukan kehadiran Allah.”[3]

Tanggapan:
Pengalaman di atas memiliki kemiripan dengan yang dialami oleh nabi Daniel. Mereka sama-sama ditimpa kesakitan dan tidak ada lagi kekuatan; cuma bedanya adalah Tuhan memberi kekuatan kepada Daniel (Dan. 10:16-19).


Kemudian, Choo menuliskan tentang pengalamannya di ‘Sorga’ itu, “Kami berjalan di samping sungai tempat di mana terowongan yang saya lihat sebelumnya, dan saya melihat sungai tsb berubah menjadi darah. Yesus menunjuk, ‘Itulah darahKu, darah yang kucurahkan bagi anak-anakKu. Penghentian selanjutnya adalah pantai, di tempat mana aku perhatikan airnya kotor berwarna darah. Di tepian pasirnya, di tempat dimana  telah dibersihkan oleh gelombang, kotor dan berwarna merah. “Itu adalah darahKu, kata Tuhan kepadaku.[1]

Tanggapan:
Penglihatan tsb seperti yang terjadi di Mesir, ketika Allah menghukum Firaun yang mengeraskan hati dan mendatangkan tulah, yakni air sungai Nil menjadi darah (Kel. 7:17). Darah Tuhan Yesus sudah dicurahkan di atas salib. Sungai atau air laut yang berubah menjadi darah yang dilihat oleh Choo tsb, pastilah bukan darah Yesus. DarahNya yang mulia itu tidaklah dicurahkan ke laut, tetapi di atas salib Golgota 2000 th yll.

Selanjutnya, Choo menuliskan tentang perkataan ‘Tuhan’, “Aku memberimu kuasa yang kau butuhkan untuk pekerjaan yang Kupanggil untuk kau lakukan. Aku sedang menyiapkanmu untuk melayani Aku. Tubuhmu bergoncang ketika kuasa itu mengalir ke dalammu. Aku sedang memberimu semua karunia rohani. Aku sedang melepaskan rohmu, sehingga kamu akan secara komplit bebas melayaniKu.[2]

Tanggapan:
Setiap anak Tuhan diberikan karunia Roh yang berbeda-beda, sehingga setiap anggota tubuh Kristus saling membutuhkan (1 Kor. 12:14-31). Choo diberikan semua karunia rohani? Bukankah itu berarti ‘borongan’, sehingga ia tidak perlu dibantu oleh anggota tubuh Kristus lainnya.
Roh tsb berkata kepada Choo, “I am releasing your spirit.” Apa maksudnya? Jika Roh Kudus memenuhi seseorang, maka Ia akan menguasai dan mengontrol roh orang tsb, bukan ‘releasing’ (melepaskannya).
     
Roh tsb berkata kepada Choo, “Aku memilihmu, putriKu, karena ketaatanmu padaKu. Aku suka kekuatan kehendak dan imanmu.[1]

Tanggapan:
Hal tsb tidak sesuai dengan prinsip firman. Israel dipilih oleh Allah bukan karena kelebihan mereka, tetapi karena kasih karuniaNya saja (Ul. 7:7-8). UmatNya dipilih sebelum dunia diciptakan, bukan karena kebaikan mereka, tetapi hanya anugerah Tuhan (Ef. 1:4-5).

Di dalam buku ini, seringkali ‘Tuhan’ memanggil Choo dengan sebutan, “PutriKu (=my daughter)… Aku adalah Tuhanmu, dan Aku mau berbicara kepadamu. Engkau telah menjadi putri spesialKu untuk waktu yang lama.”[2]

Tanggapan:
Sebutan ‘my special daughter’ (putriku yang spesial) menunjuk adanya perbedaan kasih. Padahal, Tuhan tidaklah pilih kasih terhadap umatNya dan tidak pandang bulu (1 Pet. 1:17).
Tidak ada sebutan ‘daughter’ (anak perempuan) bagi umat Tuhan di dalam Alkitab; yang ada ialah ‘son’ (anak lelaki). Israel disebut “My firstborn son” (anak sulungKu, Kel. 4:22); para malaikat Sorgawi disebut ‘sons of God’ (anak-anak lelaki Allah); Tuhan Yesus disebut sebagai “The only begotten Son” (Anak Pria Tunggal, Yoh. 1:18); umat yang percaya Tuhan Yesus disebut sebagai ‘sons of God’ (anak-anak pria Allah, Yoh. 1:12).
Hal tsb bukanlah berarti adanya diskriminasi jenis kelamin di hadapan Allah; tetapi menunjuk pada makna yang penting sbb.:
a.    Pewaris kuasa dan kekayaan orang tua. Dalam kebudayaan Timur, khususnya pada waktu lalu, anak pria mendapat warisan dari orang tuanya.
b.    Istilah ‘anak’ menunjuk pada pribadi yang menyatakan siapa (sifat-sifat) orang tuanya. Sebagai ‘anak sulung Allah’, bangsa Israel ditugaskan untuk menyatakan sifat-sifat Allah di dalam kehidupan mereka, namun mereka gagal. Yesus, sebagai ‘Anak Tunggal Allah’, menyatakan sifat-sifat Allah secara sempurna di dalam kehidupanNya, sehingga Ia berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14:9).


Kemudian, Choo menuliskan sbb, “Salam bagi Saudara/i di dalam nama Tuhan kita Yesus. “Heaven is so Real” adalah buku terakhir dari Tuhan kita Yesus. Dia hanya menggunakan tubuh saya untuk menulis buku ini.”[1]

Tanggapan:
Di dalam penulisan firman Tuhan, Roh Kudus tidak hanya memakai tubuh sang penulis, tetapi akal budi yang telah dikuduskan oleh Roh Kudus untuk menyelidiki dan mempelajari berbagai hal, seperti yang dituliskan oleh Lukas, “Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu” (Luk. 1:3).

Selanjutnya, Choo berkata,  “.Ingatlah, tidak ada satupun dari keselamatan kita yang aman sampai pada akhirnya.”[2]

Tanggapan:
Pernyataan tsb bertentangan dengan firman Tuhan yang mengatakan, bahwa umat Tuhan berada dengan aman di tangan Bapa dan Anak. Tidak ada seorangpun yang dapat merebut mereka dari tangan Bapa dan Anak (Yoh. 10:27-30).

Selanjutnya, Choo menuliskan lagi, “Tuhan sendiri yang membawaku ke Sorga 17 kali dalam waktu yg berbeda, dalam tubuh rohku yang ditransformasi ke dalam usia 15-16 th dan menunjukkan saya hal-hal yang tak dapat dihitung di Sorga yang sudah disediakan bagi umatNya, dan menunjukkan saya Neraka sebanyak dua kali.[3]

Tanggapan:
Paulus, sebagai rasul besar, saja hanya mengalami satu kali diangkat ke Sorga (2 Kor. 12:1-7). Nampaknya, Choo diberikan hak yang jauh lebih besar daripada sang rasul. 
Apa maksudnya “tubuh rohku yang ditransformasi ke dalam usia 15-16 th”? Bukankah hanya tubuh jasmani yang mengalami proses penuaan? Transformasi tubuh jasmani akan terjadi pada saat Yesus datang kedua kali (1 Kor. 15:52-54).

Kemudian, Choo mengatakan, “Buku ini sedang mengubah kehidupan ribuan orang…. Sehingga, tidak setiap org tertarik dg buku ini. Iblis membenci buku ini. Siapa saja yang menghakimi ‘Heaven is so Real’ dan buku-buku profetik lainnya

harus membaca Mat. 7:1-6, bertobatlah dan bersiap diri untuk pengangkatan sebelum terlambat. Orang-orang Kristen jangan pernah menghakimi karya Ilahi. Ingatlah, berita apapun dari Allah yg tidak menghasilkan buah bukanlah dari Allah. ‘Heaven is so Real’ berbuah lebih banyak dari kebanyakan buku-buku profetik di seluruh dunia….  sedikitnya 1 juta orang akan melihat wajahNya.”

Tanggapan:
Roh Kudus, sang Roh Kebenaran, tidak takut diuji,  “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1 Yoh. 4:1).
Di ‘Sorga’, Choo melihat bayi-bayi dan anak-anak yang baru lahir. Itu adalah bayi-bayi yang diingini oleh ibu mereka. ‘Tuhan’ berkata akan memelihara bayi-bayi tsb. Lalu Choo bertanya, “Apa yang akan Kau perbuat dengan bayi-bayi itu, Tuhan?” Lalu dijawab, “Jika ibu-ibu mereka diselamatkan, maka para ibu tsb akan mendapatkan bayi mereka kembali.” Lalu, bagaimana dengan para ibu yang tidak diselamatkan, apa yang akan diperbuat terhadap bayi-bayi tsb? ‘Tuhan’ menjawab, “Ibu-ibu yang lain akan memiliki mereka pada saat semua anak-anakKu datang ke dalam Kerajaan.” Kemudian, Choo memahami, bahwa bayi-bayi tsb adalah korban aborsi.[1]

Tanggapan:
Di Sorga masih ada bayi-bayi? Jikalau di Sorga masih ada bayi-bayi yang membutuhkan perawatan dan pertumbuhan, berarti Sorga adalah tempat yang tidak sempurna, karena masih butuh perawatan dan pertumbuhan.
Bukankah yang masuk Sorga sekarang ini adalah roh umat Tuhan saja; sedangkan tubuh jasmani kembali menjadi debu (Peng. 12:7). Nanti, pada waktu kiamat, barulah umat Tuhan diberikan tubuh kebangkitan yang sempurna (1 Kor. 15).
Apakah di Sorga masih dibutuhkan hubungan antara orang tua dan anak? Tidak! Karena semua orang yang masuk ke Sorga adalah sesama saudara seiman; kasih Tuhan memenuhi kehidupan Sorgawi, sehingga tidak dibutuhkan lagi kawin-mengawinkan (Mrk. 12:25).
Kemudian, ‘Tuhan’ berkata kepada Choo, “Kamu akan mendapat kekayaan besar, dan Aku mau kamu menggunakannya untuk membangun suatu gereja bagiKu.”[1]

Tanggapan:
Di dalam Alkitab, Tuhan tidak pernah menjanjikan kekayaan yang besar bagi umatNya, kecuali penyertaanNya bagi mereka yang bersaksi (Mat. 28:18-20).

‘Tuhan’ yang datang kepada Choo tsb sangat mendesaknya untuk segera menyelesaikan penulisan buku tsb, “Putriku, Aku memilihmu sekedar untuk buku ini. Ini adalah bukuKu dan Aku akan memperhatikannya…. Setelah engkau selesai dengan buku ini, Aku akan memberkatimu lebih daripada yang kau pernah inginkan.”[2]Aku mau engkau untuk berkonsentrasi pada buku ini, kemudian engkau akan mampu untuk memuaskan banyak gereja dan menjangkau yang tidak diselamatkan.”[3] Kemudian ‘Tuhan’ menunjukkan satu mobil mewah yang berwarna merah yang bersinar dan terang, juga rumah mewah yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapannya. Barang-barang tsb akan diberikan kepada Choo.[4]

Tanggapan:
Nampak sekali, bahwa roh itu sangat berambisi untuk mewujud-nyatakan buku yang ‘sensasional’ ini. Ia bahkan memberi iming-iming ‘berkat’ yang lebih besar kepada Choo jika ia menyelesaikan penulisan buku tsb. Ini seperti pesanan bisnis yang sedang mengejar target.
Dikatakan, buku tsb akan memuaskan banyak gereja. Memang benar apa yang dituliskan oleh Paulus, bahwa manusia pada akhir jaman lebih senang mendengarkan dongeng daripada kebenaran firman Tuhan (=Alkitab, 2 Tim. 4:3-4).
Nampak sekali unsur materialisme dan hidup yang mewah sebagai hadiah bagi Choo. Tentunya hal ini tidaklah sesuai dengan prinsip firman, “Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku (Amsal 30:8).

‘Tuhan’ itu berkata kepada Choo, “Ketika Aku membawa anak-anakKu ke sini, Aku mau mereka untuk mendapatkan kesenangan (=pleasure). Mereka dapat mengerjakan banyak hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan di bumi. Aku mau mereka berbahagia.”[1]

Tanggapan:
Nampaknya, ‘Sorga’ yang digambarkan di buku ini menekankan pada kesenangan jasmani, seperti kesenangan di dunia ini. Mengapa tidak ada laporan tentang pujian yang begitu merdu, dinyanyikan oleh para malaikat bagi Allah dan bagi Sang Anak Domba, seperti yang tertulis di dalam kitab Wahyu 4,5,7?
Di dalam VCD yang bisa didown-load via internet, Choo menyenandungkan lagu yang disebutnya ‘lagu Sorgawi’; namun lagu tsb sangat mirip dengan lagu kematian bukan lagu sukacita.

Penekanan dari buku ini adalah agar para pembaca ‘believe in Heaven’ (percaya kepada Sorga) karena ‘Heaven is so real’ (Sorga itu sangat nyata). Bahkan judul buku ini diberikan langsung oleh ‘Tuhan’ itu.  “Secara jelas, Dia mau manusia percaya pada Sorga dan menerimanya seperti seorang anak kecil. Bahkan dituliskan, bahwa “Heaven is Love (Sorga itu kasih)”[2]

Tanggapan:
Fokus Alkitab bukanlah pada Sorga, tetapi pada IMAN kepada Pribadi Allah, sang Pencipta, yang dikenal melalui Tuhan Yesus Kristus, sang Penebus (Ibr. 11:6; Roma 10:17; Yoh. 14:6).
Di dalam Alkitab dituliskan, “Allah itu kasih” (1 Yoh. 4:16) dan bukan “Sorga itu kasih”.

Choo menuliskan, Heaven is so Real adalah buku akhir jaman dari ‘Tuhan’.[3]

Tanggapan:
Apakah buku ini mau menggantikan posisi Alkitab? Perhatikanlah Wahyu 22:18-19, Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan- perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Kemudian, Choo berbicara tentang ‘minyak urapan’.
Saya terus menelusuri pengalaman spesial ini di dalam jurnalku, dan mendapatkan, bahwa Dia telah menuangkan 85 botol minyak urapan ke atasku. Semua botol yang digunakanNya mempunyai tutupnya kecuali yang terakhir…. Setiap kali Ia menuangkan minyak tsb kepadaku, Dia memberitahuku untuk mengingat warna botol untuk dituliskan…. Pada beberapa malam, Dia menuangkan minyak tsb dari 7 botol yang berbeda dengan warna berbeda pula …. Ketika Ia menuangkan minyak itu pada tubuhku, aku bergoyang, tersentak, berkeringat dan merasa sangat panas.Rintihan dari dalam rohku semakin keras, dan aku mengalami sesak nafas. Hal tsb berlangsung sekitar 10 menit, lalu aku beristirahat selama 5 menit ….”[1]

Tanggapan:
Di dalam PL, minyak urapan hanya dipakai untuk penabisan jabatan raja, terutama imam Harun dan keturunannya yg akan mewarisi jabatan keimaman juga (Kel.30:30-31), dan untuk mengkuduskan peralatan Bait Allah (Kel.29:7;30:22-33; Im.8:10-12; 1 Sam.9:16; 10:1). Minyak urapan dlm PL—lambang urapan Roh Kudus. Itu tidak dibutuhkan lagi setelah Pentakosta.
Namun, oleh sebagian kelompok, praktek tsb sekarang dihidupkan kembali dalam bentuk ‘obat’ penyembuhan, bahkan bagi anak-anak diadakan ibadat urapan khusus, padahal Musa sendiri tidak mengurapi anak-anaknya dengan minyak itu. Orang awam  dilarang dan diperingatkan keras untuk tidak menerima minyak urapan (Kel.30:30-33).
Apa gunanya ‘Tuhan’ menuangkan 85 botol  berwarna-warni yang berisi minyak urapan? Nampaknya adalah untuk membuat pengalaman tsb menjadi lebih sensasional lagi. Setelah dituangkan minyak tsb, Choo merasakan panas yang luar biasa dan mengekspresikan fenomena yang aneh-aneh. Perlu diingat, di dalam firman Tuhan, Roh Kudus tidak hanya dimanifestasikan dengan api, seperti yang terjadi pada hari Pentakosta (Kis. 2), tetapi digambarkan juga seperti aliran-aliran air kehidupan yang menyejukkan dan memberi kehidupan (Yoh. 7:37-39).
Choo menuliskan tentang ‘spirit songs’ (lagu-lagu roh). “Di bawah urapan Roh Kudus, aku menyanyi selama 3 jam pada beberapa malam. Itu adalah lagu-lagu roh, digubah dan dipimpin oleh Roh Kudus…. Beberapa malam, ketika Tuhan bekerja pada
tubuhku dan gerakan-gerakan tangan, keseluruhan keberadaan fisikku menjadi hitam dan dingin. Pada awalnya, hal tsb membuatku takut dan kaget; namun kehadiran Tuhan selalu menghapus ketakutan tsb…. Kebanyakan dari kerja tubuhku adalah dengan kedua tanganku, kedua mata, muka dan kepala. Terkadang, Ia membentuk tubuhku menjadi bentuk salib; dan Ia menghembuskan nafasNya ke mulut dan kedua lobang hidungku. Beberapa kali Ia menembakkan lidah api dari kedua mataNya ke kedua mataku. Dalam proses dari berkat special ini, urapan Roh Kudus menjadi sangat kuat dan aku merasa seperti akan mati. Responku adalah merintih dan mengeluarkan air mata…. Banyak kali Ia akan mengangkat dan merendahkan tubuhku 49 kali dalam satu malam.”[1]

Tanggapan:
Nabi Yehezkiel pernah dipakai Tuhan untuk melakukan beberapa gerakan tubuh yang bersifat simbolis untuk menyatakan tegoran Tuhan, dan rencanaNya bagi umatNya. Misalnya: sang nabi pernah disuruh mengurung diri di dalam rumahnya; ia diikat dengan tali dan dibelenggu; lidahnya dibuat melekat pada langit-langitnya, sehingga ia menjadi bisu dan tidak akan menegor bangsa Israel. Untuk apa? Semua tindakan simbolis tsb adalah untuk menegor umatNya yang menjadi bangsa pemberontak (Yehez. 3:.24-27). Jadi, semua tindakan tsb ada tujuan yang jelas, yakni untuk menyatakan firman Tuhan. Namun, yang terjadi pada diri Choo adalah gerakan-gerakan yang aneh dan tidak ada tujuan untuk membangun iman umat Tuhan.

Choo menuliskan tentang kunjungan ‘Tuhan’ pada malam Natal (24 Desember). “Ketika Tuhan mengunjungiku, biasanya Ia mengenakan jubah putih, tetapi pada malam natal th 1996, 97, 98, 99, 2000, dan 2002, Dia mengenakan jubah yang indah dan mahkota. Mahkota tsb terbuat dari emas, dan ada gambar pelangi yang timbul dan terdiri dari permata dari berbagai warna dan lukisan. Warna jubahNya adalah merah gelap dan dihias dengan emas. ‘Tuhan, mengapa Engkau mengenakan gaun yang begitu indah dan mahkota? Tanyaku. ‘Putri, ini adalah hari ulang tahunKu,’ Ia menjawabnya dengan senyum…. ‘Aku merayakannya, putriKu.”[2]

`Tanggapan:
Kapankah Yesus dilahirkan? Alkitab tidak memberitahu tanggal, bulan, dan tahun berapa persisnya manusia Yesus dilahirkan oleh Maria. Di dalam Lukas 2:8

dikatakan bahwa para gembala tinggal di padang pada waktu malam untuk menjaga kawanan ternak. Hal itu biasanya dilakukan sekitar bulan April sampai bulan November. Jadi,yang jelas kelahiran Yesus tidak terjadi pada bulan Desember. Clemens dari Alexandria, seorang Bapa Gereja yang dilahirkan sekitar tahun 160,[1] memperkirakan bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Pachon, yakni tanggal 20 Mei. Namun, inipun belum pasti.
Gereja di Roma baru mulai merayakan Natal pada akhir abad keempat, dan tanggal yang dipilih adalah 25 Desember. Dipilihnya tanggal ini adalah untuk menggantikan pesta kafir tentang kelahiran dewa Matahari (Natalis Solis Invicti).  Mulai tanggal 25 Desember, hari-hari di daratan Eropa menjadi lebih panjang, karena sinar matahari kembali ke belahan bumi bagian Utara.
Sungguh aneh! Masakan Tuhan tidak tahu, bahwa tg 25 Desember bukanlah hari kelahiranNya yang sesungguhnya. Atau, jangan-jangan roh yang menampakkan diri kepada Choo adalah ‘dewa matahari’ seperti yang disembah oleh bangsa-bangsa kafir di Eropa waktu lalu. Karena efek yang dialami oleh Choo selalu rasa panas yang luar biasa pada tubuhnya.

Kemudian Choo menuliskan tentang tubuh ‘Tuhan’ yang disalibkan. “Setelah banyak malam dilalui dengan urapan special, Tuhan menunjukkan tubuhNya yang tersalib …. Ketika aku melihat tubuhNya yang disalibkan itu, ada darah mengalir turun dari muka dan tubuhNya. Mahkota duri di atas kepalaNya. Aku perhatikan betapa besar dan kuat tubuhNya. KulitNya warna coklat, rambutNya hitam dan keriting. TubuhNya yang berotot berkilauan dengan keringat. Mata Tuhan bersifat menembus dan hidup. Meskipun tubuhNya kotor dan berlumuran darah, Dia terlihat sangat gagah…. Dia berdiri di muka saya dengan kedua tanganNya direntangkan dalam bentuk salib.[2]

Tanggapan:
Tuhan Yesus sekarang ini sudah tidak berlumuran darah lagi. Ia sudah bangkit dan menang. Ia memang pernah menyatakan bekas luka di kedua tangan dan lambungNya kepada Tomas, tetapi tidak berdarah lagi (Yoh.20:27). DarahNya sudah dipersembahkan kepada Allah Bapa sebagai tebusan bagi umatNya (Ibr. 9:12).
Penampakan ‘Tuhan’ yang dilihat Choo sebagai figure yang sangat gagah, nampaknya berbeda dengan apa yang dikatakan oleh nabi Yesaya, “Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.” (Yes. 53:2b).


[1]Robert A. Baker, A Summary of Christian History, revised by John M. Landers (Nashville, TN: Broadman & Holman Publishers, 1994), 33. 
[3] ChooThomas.com

[1] Heaven is so Real, 71.
[1] Heaven is so Real, 38-39.


[1] Heaven is so Real, 37.
[2] Heaven is so Real, 7.

[2] Heaven is so Real, 10.

[1] Ibid, lihat juga hlm xi, 21, 24, 42, 67, dll.
[2] H.D.M. Spence and Joseph S. Exell, The Pulpit Commentary, vol. 22, “The Revelation” (Grand Rapids. MI: Wm. B. Eerdmans Publishing Co, 1962), 330.
[3] Heaven is so Real, 6.


[3] Heaven is so Real, 160.

[1] Choo Thomas, Heaven is so Real! (Malaysia: Charisma House, 2005), 2.



Jumat, 16 Maret 2012

Yoga & Meditasi Transcidental di Bawah Terang Firman Tuhan Oleh: Pdt. Roby Setiawan, Th.D.


Dasar Alkitab

 1. Kejadian 3, “sekali-kali kamu tidak akan mati” (ay. 4). Bnd.: reinkarnasi kontras dg Ibr. 9:27.
 2. “matamu akan terbuka” (ay. 5).Bnd.: enlightenment (penerangan)versi Yoga.
 3. “kamu akan menjadi seperti Allah”. Bnd. Ajaran New Age: kita adalah Allah.
 4. “tahu tentang yang baik dan yang jahat”—bnd. Filsafat relativisme
 5. Damai yg diberikan Tuhan tidak sebatas perasaan, tetapi damai dg Allah karena dosa diampuni (Yoh. 14:27; Roma 5:1).
6. Meditasi ala kristiani bukan mengosongkan pikiran, namun konsentrasi pd firman Tuha (Maz 1:2). Pikiran yg kosong: tempat kerja Setan.
 7. Kejadian yg supranatural tdk identik dg karya Roh Kudus (bnd. Kel. 7:12; Kis. 8:9).
8. Penguasaan diri adalah bagian dari buah RK (Gal. 5:23; Ams 16:32) 9. 1 Tim. 4:8

Yoga

 1. Iklan Yoga: “Yoga bisa meningkatkan kesehatan, harga diri dan produktifitas, intelegensi dan kreatifitas bertambah tanpa stres atau tekanan.”
2. Menurut Swami Sivananda, berbagai keuntungan dari pranayama (latihan pernafasan yoga) mencakup: “Tubuh menjadi kuat dan sehat, pengurangan banyak lemak, muka berkilau, mata bersinar seperti berlian; para murid yoga akan menjadi tampan dan cantik; suara mereka menjadi manis dan merdu.”
3. Apakah Yoga itu? Bagi sbgn masyarakat Barat, Yoga dianggap sekedar suatu sistem latihan fisik, suatu cara untuk menguatkan tubuh, meningkatkan fleksibilitas, bahkan menyembuhkan dan menghindarkan diri dari berbagai penyakit fisik yg ringan. Namun, jika menyelidiki sejarah dan filsafat Yoga, kita akan mengetahui, bahwa yoga bukanlah sekedar suatu sistem latihan fisik untuk kesehatan, tetapi merupakan suatu cara kuno utk mencapai pertumbuhan rohani. Yoga adalah cara yg dilakukan di tempat-tempat suci dan diabadikan dalam literatur suci masyarakat India.
 4. Menurut tradisi, kata ‘yoga’ berarti: penyatuan, perpaduan dari jiwa yg terbatas (diri yg terbatas) dengan Brahman yg tidak terbatas (diri yg kekal). ‘Brahman’ digunakan dalam konsep Hindu untuk ‘Allah’ atau ‘Realita yg terakhir’. Brahman bukanlah suatu pribadi, substansi ilahi yg melampaui, menyelubungi, dan mendasari segala sesuatu.
 5. Latihan dan tujuan yoga dapat ditelusuri di buku Upanishads (mungkin ditulis antara th 1.000 – 500 SM). Di dalam Upanishad tertulis, “Satukan cahaya di dalam dirimu dengan cahaya Brahman.” Kata ‘yoga’ sering muncul di dalam Bhagavad Gita, buku klasik Hindu yg mungkin ditulis pada abad 5 SM. Pada bab keenam, Krishna berkata, “Kesukaan yang tertinggi datang kepada seorang yogi ... yang menjadi satu dengan Brahman, dengan Allah.”
 6. Pada th 150 M, seorang yogi yang bernama Patanjali mensistematiskan yoga ke dalam delapan cabang / tungkai (limbs) di dalam Yoga Sutranya. Kedelapan dahan ini seperti tangga rumah, yang memimpin seorang yogi dari ketidak-tahuan kepada penerangan (enlightenment). Kedelapan dahan tsb adalah: yama (kontrol diri), niyama (ketaatan beragama), asana (sikap-sikap badan), pranayama (latihan nafas), pratyahara (perasaan/sense kontrol), dharana (konsentrasi), dhyana (kotemplasi yang dalam), dan samadhi.

 Tanggapan:

 Menarik untuk diperhatikan, bahwa latihan sikap badan (asana) dan pernafasan (pranayama), yang sering dianggap sebagai keseluruhan yoga dalam masyarakat Barat, adalah step ketiga dan keempat dalam ajaran Patanjali untuk bersatu dengan Brahman.Jadi, yoga adalah disiplin rohani jaman kuno yg berakar dalam pada agama Hindu.

 Beberapa Jalan Yang Ditempuh Dalam Yoga

 1. Bhakti Yoga: jalan melalui cinta dan pengabdian melalui ekspresi cinta kepada sesama dalam segenap lapangan hidup.
 2. Karma Yoga: jalan melalui pengorbanan diri. Di sini pekerjaan-pekerjaan seseorang dianggap sebagai langkah menuju hidup yang baik.
 3. Jnana Yoga: jalan melalui ilmu pengetahuan, dimana seseorang melalui kemampuan intelektualitasnya akan mencapai pengertian tentang kebenaran-kebenaran hidup.
 4. Raja Yoga: jalan melalui mistik (kebatinan), yakni pengenalan diri melalui usaha menemukan jati diri manusia terdalam.
 5. Hatha Yoga: jalan melalui gerak tubuh dan pernafasan. Posisi dan gerak tubuh yang tertentu dianggap sebagai jalan menuju kesempurnaan pula.

 Yoga & Kekristenan: Apakah Perbedaannya?

 1. Banyak orang, termasuk orang Kristen, berlatih yoga. Ada perbedaan doktrin yang kontras antara yoga dan kekristenan. Pertama, yoga dan kekristenan punya konsep yang berbeda tentang Allah. Tujuan dari yoga adalah pengalaman menyatu dengan ‘Allah’. Kebanyakan para yogis menganggap ‘Allah’ sebagai tidak berpribadi, substansi spiritual, sama besarnya dengan semua realita. Ajaran tsb disebut pantheisme (semua adalah ‘Allah’). Hal ini tentunya sangat berbeda dengan theisme yang diajarkan di dalam kekristenan. Di dalam Alkitab, Allah menyatakan DiriNya sebagai Satu Pribadi Pencipta dari alam semesta. Allah adalah Pencipta, sedangkan alam semesta adalah ciptaanNya (bnd. Peng. 5:1).
 2. Pandangan tentang manusia. Karena filsafat yoga mengajarkan, bahwa segala sesuatu adalah ‘Allah’, sehingga manusia juga adalah ‘Allah’. Dalam kekristenan, ada perbedaan jelas antara Allah dan manusia. Allah adalah Pencipta, manusia adalah ciptaanNya, yg diciptakan seturut dengan peta & gambarNya (Kej. 1:27).
 3. Berbeda pemahaman dalam melihat problem fundamental dari manusia dan solusinya. Menurut yoga, problem manusia terutama pada ketidak-tahuan—manusia tidak menyadari bahwa dirinya adalah ‘Allah’. Solusinya adalah penerangan (enlightenment), memperoleh pengalaman bersatu dengan ‘Allah’. Solusi ini (yang adalah tujuan dari yoga) hanya dapat dicapai melalui banyak usaha manusia. Di dalam kekristenan, problem utama manusia adalah dosa (kegagalan untuk mencapai standar moral dari Allah yg sempurna. Manusia terpisah dari Allah dan perlu rekonsiliasi. Solusinya adalah Yesus Kristus, sang Anak Domba Allah yang menghapus dosa umatNya (Yoh. 1:29). Melalui kematian Yesus di salib, Ia mendamaikan Allah dengan umatNya yang berdosa. Yesus memanggil umatNya untuk mendapatkan karunia keselamatan secara cuma-cuma, melalui iman kepada karyaNya saja.

 Apakah Hatha Yoga? 

 1. Hatha yoga adalah suatu bentuk latihan yoga yang dianggap murni latihan fisik. Namun, apakah hatha yoga hanya berkaitan dengan kesehatan fisik?
2. Hatha yoga terutama berkaitan dengan 2 hal: asana (sikap tubuh) dan pranayama (latihan pernafasan). Namun, penting untuk disadari bahwa baik asana dan pranayama juga memainkan peranan penting di dalam raja yoga Patanjali. Di dalam sistem 8 dahan Patanjali, asana dan pranayama adalah dahan ketiga dan keempat. Apakah hubungan hatha yoga ke raja yoga?
 3. Dave Fetcho, seorang yang pernah berlatih Yoga pada waktu lalu, mengatakan tentang sikap tubuh yoga dikembangkan sebagai bagian integral dari raja yoga. Fetcho menunjuk kepada pernyataan Pradipika, penulis buku ‘Hatha Yoga’, bahwa hatha yoga secara eksklusif dan semata-mata untuk mencapai raja yoga. Fetcho juga mengutip perkataan dari ahli yoga Perancis, “Satu-satunya tujuan dari hatha yoga adalah untuk menekan rintangan-rintangan fisik pada raja yoga; oleh karenanya hatha yoga disebut sebagai tangga menuju raja yoga.” Fetcho setuju, bahwa sikap badan secara spesifik didisain untuk memanipulir consciousness (kesadaran) ke dalam raja yoga, yakni menjalani samadhi: penyatuan yang tidak dapat lagi dibedakan dengan esensi terpenting dari kesadaran (consciousness).
 4. Hal ini lebih dikonfirmasi dengan melihat pada lyengar yoga, suatu bentuk dari hatha yoga yang sangat populer di USA. Website dari Iyengar Yoga Institute di San Francisco menuliskan, “Studi BKS lyengar mengajar yoga sebagai pembentangan di dalam Yoga Sutra Patanjali dan di Hatha Yoga Pradipika yang terdapat di dalam text-text klasik lainnya. Demikialah asana, atau sikap tubuh, diajarkan sebagai salah satu dari 8 dahan ... dari yoga yang didefinisikan oleh Patanjali.” Goal akhir dari lyengar hatha yoga secara tepat adalah sama dengan raja yoga Patanjali. Keduanya adalah untuk mendapat pengalaman bersatu dengan ‘Allah’, sang Brahman atau kesadaran (consciousness) universal.

 Apakah Yoga Berbahaya?

 1. Disamping faedah kesehatan yang digembar-gemborkan, ada banyak peringatan tertulis dalam literatur yoga yg memperingatkan bahwa yoga dapat secara fisik, mental, dan spiritual berbahaya jika tidak dilatih secara benar. Sebagai contoh, Swami Prabhavananda mengingatkan akan potensi bahaya terhadap tubuh yang disebabkan oleh latihan pernafasan yoga. “Jika tidak dilakukan secara benar, akan merusak otak. Bagi mereka yang berlatih nafas tanpa pengawasan yang diperlukan dapat menderita penyakit yang tidak dapat diobati oleh ilmu pengetahuan dan dokter.”
 2. Banyak yogi memperingatkan bahwa latihan yoga dapat membahayakan kesehatan jiwa seseorang. Dalam menggambarkan kebangunan kundalini (kekuatan ular yg bergulung), Gopi Krishna mencatat pengalamannya sendiri, sbb.: “Selalu berubah-ubah selama bertahun-tahun, sakit, terasuki ... Saya telah melewati hampir semua langkah dari mediumistic (cenayang), gila, dan tipe-tipe pikiran lainnya; untuk sementara waktu saya berada dekat di antara kondisi sehat & tidak sehat secara kejiwaan.”
 3. Bagi perspektif Kristen, yoga dapat berbahaya secara spiritual. Ahli yoga, Hans Rieker, menyatakan, “Kundalini adalah arus utama dari semua latihan yoga.”
 4. Swami Vivekananda meringkas pengalaman kundalini sbb.: “Ketika dibangkitkan melalui latihan disiplin spiritual, kundalini naik melalui tulang punggung, melewati berbagai senter, dan akhirnya mencapai otak, lalu sang yogi mengalami samadhi, atau penyerapan total di dalam kedewaan.”
 5. Seorang peneliti yoga, John White, mengatakan, “Meskipun kata kundalini berasal dari tradisi yoga, namun hampir semua agama-agama besar dunia, ajaran-ajaran spiritual, dan tradisi-tradisi gaib yang murni melihat sama dengan pengalaman kundalini seperti mendapatkan signifikansi di dalam ‘pengilahian (divinizing)’ seseorang. Kata kundalini memang tidak muncul di dalam agama lain, tetapi konsepnya sama, yakni sebagai suatu kunci untuk mencapai tingkat pendewaan.”
 6. Berikut ini adalah pengalaman pribadi E. J. tentang kebangkitan kundalininya. “Ini terjadi 22 tahun yg lalu. Saya berlatih Yoga dan beberapa latihan pernafasan selama satu tahun, kemudian sesuatu yang asing terjadi. Saya merasakan kenikmatan seksual sehabis melakukan latihan, dan timbul sensasi fly, seperti seseorang sedang mengisap ganja. Beberapa minggu kemudian saya merasakan arus listrik mengalir pada tulang punggung dan naik sampai ke otak setelah melakukan beberapa latihan, dimana timbul perasaan nikmat yang hanya dapat saya gambarkan sebagai orgasme otak.

Selama itu saya kehilangan kontrol, saya mengalami gangguan jiwa yang parah. Ini berlangsung selama tiga minggu. Aliran tersebut tetap mengalir ke atas dan dari waktu ke waktu intensitasnya bertambah, dan dari waktu ke waktu terasasakit, seperti terbakar api, ini mengganggu kesehatan saya. Ini menyebabkan tekanan yang tidak menyenangkan di dalam otak. Ketika ini berlangsung selama satu tahun, secara kebetulan saya melihat sebuah buku karangan Narayananda, "Kundalini the immense power in man ", dan disana saya menemukan jawaban atas sesuatu yang aneh yang terjadi pada diri saya. Kemudian saya menemukan buku-buku lainnya, kebanyakan ditulis oleh para Yogi India. Kebangkitan Kundalini dan efeknya adalah sesuatu yang sudah dikenal di Timur, tetapi tidak untuk beberapa tahun yang lalu di Barat, sebuah kekuatan yang dapat membawa Anda ke Surga Kebahagiaan, atau ke dalam Neraka yang tidak dapat dibayangkan Kesengsaraannya

. Kebangkitan Kundalini terjadi secara tidak sengaja sebagai efek samping dari Yoga dan Meditasi. Faktor-faktor lainnya seperti : bawaan sejak lahir, cinta yang tak tersalurkan, selibat, kesedihan yang mendalam, sakit panas yang tinggi, dan obat-obatan terlarang. Tetapi kebangkitan Kundalini pada beberapa orang dapat terjadi tanpa adanya sebab yang jelas. Ketika proses Kundalini berlangsung selama sepuluh tahun, saya mengunjungi seorang dokter dan berkata, "Kundalini saya telah bangkit, apa yang harus saya lakukan? ", dan saya kemudian menceritakan keadaan saya. "Kamu sakit jiwa ", kata dokter tersebut."Saya akan mengirim kamu ke ahli jiwa yang ahli. Energi yang kamu katakan itu tidak pernah ada".Dengan diagnosa paranoia schizophrenia, tidak seorang dokterpun yang mempercayaiku ketika saya ceritakan tentang Kundalini. Tetapi di dalam literatur Yoga, saya mendapatkan penjelasan yang masuk akal tentang apa yang terjadi pada diri saya. Ya, saya mengerti bahwa tujuan rahasia dari Yoga dan Meditasi sebenarnya adalah untuk membangkitkan energi Kundalini. Ketika Kundalini mencapai chakra mahkota, dikatakan akan menstimulai sel-sel otak yang belum terpakai, sehingga tingkat kesadaran yang lebih tinggi dapat dicapai. Ia melanjutkan lagi dan berkata bahwa seluruh dokter dengan ketidaktahuannya mengenai Kundalini telah membuat diagnosa seperti hypochondria (depresi), inflammation of the brain (radang otak), dan calcification of the brain (pengapuran pada otak).

 Ia juga mengatakan bahwa adalah suatu masalah jika guru Yoga dan Meditasi tidak memberikan informasi kepada murid-muridnya, bahwa sebagian dari mereka mungkin mempunyai takdir untuk mengalami kebangkitan Kundalini, dan ini bisa menjungkir balikkan kehidupan mereka.

 7. Penyelidikan Sehubungan dengan Proses Kundalini. Dalam sebuah penyelidikan, dari 76 orang yang diobservasi, 42 orang belum pernah mendapatkan informasi tentang Kundalini. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru-guru mereka tidak dapat memberikan pertolongan dalam hal apapun. Perkembangan Kundalini tidak pernah sama pada setiap individu, yang dapat terlihat dari perbedaan diagnosa yang mereka miliki.

 Delapan orang mendapatkan diagnosa psychotic (sakit jiwa), 8 orang memperoleh diagnosa schizoprenia (penyakit jiwa ; suka mengasingkan diri). Semuanya menurut dokter, sakit mental, seperti psychosis (penyakit kejiwaan), neurosis (sakit syaraf),inflammation of the brain (radang otak), atau depresi.

 Tiga puluh dua orang dari yang diobservasi telah tinggal di klinik psikiatrik, 3 orang di neurological. Dua puluh empat orang dipensiunkan karena tidak bisa bekerja,banyak dari mereka secara periodik sakit.

 Tujuh belas pasien yang disurvei membuat pengakuan bahwa mereka telahmerencanakan untuk bunuh diri, sejak menyadari bahwa tidak dapat hidup bersama dengan Kundalini. Seorang telah melakukan bunuh diri. Dalam wawancara dengannya sebelum ia meninggal, ia mengatakan : "Ketika saya berada di rumah sakit, saya merasakan sebatang besi panas di dalam tulang belakang saya, dan otak saya terasa terbakar". Dalam kasus ini kundalini berakhir dengan tragis.

Ada guru-guru meditasi yang menyarankan kepada orang yang telah dibangunkan kundalininya untuk lebih banyak bermeditasi. Ini akan seperti mencoba memadamkan api dengan menyiram bensin. Adalah amat sulit untuk menghentikan kebuasan kundalini. Beberapa orang tertolong dengan penyembuhan, sedangkan yang lainnya malah semakin parah.Kundalini dapat dibangkitkan karena teknik-teknik pembangkitan, atau dapat terjadi karena :
 • Faktor bakat bawaan sejak lahir,
 • Membaca Mantera,
 • Selibat,
 • Meditasi, Yoga, Pentenangan, dll.
 • Teknik Pernapasan,
 • Cinta yang tak tersalurkan,
 • Akibat kesedihan yang mendalam,
 • Sakit panas yang tinggi,
 • Obat terlarang ( narkoba ),
 • Kecelakaan.

 Kebangkitan kundalini dapat mengalami hal-hal yang merugikan kesehatan fisik dan mental, yang biasanya disebut Kundalini Syndrome. Daftar symptom yg paling umumdari Kundalini Syndrome:
 • Aliran panas seperti membakar, atau dingin sedingin es yang mengalir keatas pada tulang punggung, dan pada banyak kasus mencapai kepala.
 • Kadang terasa seperti seekor ular yang merayap atau gelembung-gelembung yang mengalir keatas tubuh   naik kekepala.
 • Rasa kesemutan pada perut bagian bawah, tulang punggung atau kepala
.• Sakit yang berpindah-pindah diseluruh tubuh.
 • Rasa kesemutan pada perut bagian bawah, tulang punggung atau kepala.
 • Getaran-getaran, kelelahan atau kram pada kaki atau pada tempat-tempat lain di tubuh.
 • Denyut jantung menjadi lebih cepat dan bertambahnya metabolisme tubuh.
 • Hipersensitif terhadap suara, cahaya, bau-bauan dan kehadiran seseorang.
 • Perasaan orgasme pada bagian-bagian tubuh yang berbeda, atau mengalami total kosmik orgasme.
 • Pengalaman-pengalaman mistik keagamaan atau peramalan.
 • Kemampuan parapsikologi. Fenomena cahaya di dalam ataupun di luar tubuh.
 • Timbul masalah dalam menemukan keseimbangan antara impuls seks yang tinggi dan keinginan untuk hidup suci.
 • Perasaan terasing sehubungan dengan ketidak-tahuan atas apa yang terjadi.
 • Susah tidur, kelelahan yang sangat atau depresi yang mendalam. Kehilangan energi.
 • Menurunnya daya konsentrasi dan buruknya ingatan.
 • Terisolasi total, karena tidak ada seorang pun yang dapat berbagi pengalaman dengannya.
 • Emosi yang tidak stabil, bersuara atau tertawa secara mendadak.
 • Bunyi melengking atau hampa di telinga.
 • Gejala-gejala sinusitis, pilek atau demam selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Ciri-ciri / tanda khas kebangkitan kundalini : Lihat di leher pada bagian tengkuk. Bila terlihat ada tanda guratan silang ( seperti huruf X ) di kulit tengkuk, maka bisa dipastikan orang itu terkena kundalini syndrome.Kebangkitan Kundalini lebih banyak berakibat negatif (merugikan) daripada manfaatnya yang hanya sedikit atau kecil.

 8. Respon kekristenan: ingat akan siasat si ular tua yang menipu umat manusia (Why 12:9). Di taman Eden, si ular berkata kepada manusia pertama, “Kalian akan sama seperti Allah” (Kej. 3:5).
 9. Swami Ajaya pernah berkata, “Ajaran utama dari Yoga adalah natur manusia sebenarnya adalah ilahi.” Secara jelas ajaran ini tidaklah sesuai dengan ajaran Kristen.

 Bisakah Filsafat dan Latihan Yoga Dipisahkan? 

 1. Dave Fetcho, yang sebelumnya berasal dari The Ananda Marga Yoga Society, menuliskan, “Yoga secara fisik, menurut definisi klasiknya, secara fungsi dan warisannya tidak dapat dipisahkan dari metafisik agama Timur.
 2. Kedua orang yang ahli dalam yoga, Feuerstein and Miller, ketika mendiskusikan sikap tubuh (asana) dan latihan nafas (pranayama), menunjuk bahwa latihan-latihan tsb bukan sekedar bentuk lain dari latihan fisik, sesungguhnya itu adalah latihan psycho-somatic.” lMeditasi Transcendental (TM) 1. TM adalah salah satu bentuk spesifik dari meditasi mantra, suatu gerakan spiritual yang diperkenalkan di India pada pertengahan th 1950-an oleh Maharishi Mahesh Yogi (1914-2008) dan telah mendunia sejak th 1960-an. 2. Tekni TM berasal dari dan berdasarkan filsafat India dan pengajaran dari Krishna, sang Buddha, dan Shankara, demikian pula dari Yoga Sutras dari Patanjali,
 3. dan suatu versi teknik yang diajarkan oleh Brahmananda Saraswati, sang guru dari Maharishi.
 4. Maharishi juga mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kreatif inteligensi (SCI=Science of Creative Intelligence), yakni suatu sistem prinsip-prinsip teoritis untuk mendasari teknik meditasi. Teknologi-teknologi tambahan ditambahkan kepada program TM, termasuk teknik lanjutan, seperti: program TM-Sidhi (yogi terbang). 
5. Teknik TM adalah suatu bentuk meditasi mantra, tidak perlu usaha jika digunakan secara benar. Mantra adalah suatu suara yang dipikirkan (tidak dibunyikan) selama meditasi. Mantra adalah sebagai suatu ‘kendaraan’ yang mengijinkan perhatian individu untuk melakukan perjalanan secara natural kepada kondisi kurang aktif, ke fungsi mental yang lebih tenang. Teknik ini dipraktekkan pagi dan sore selama 15-20 menit.  6. Mantra berbentuk bunyi tanpa makna , walaupun sebagian orang meng-klaim bahwa mantra berkaitan dengan dewa/i tertentu. Mantra diseleksi oleh guru-guru yang sudah terlatih dan dicocokkan dengan individu tertentu. Para pelajar diberitahu agar tidak memberitahu mantranya kepada orang lain. Para ahli berkata bahwa mantra-mantra yang orisinil berasal dari tradisi Vedic atau Tantric. Dikatakan, bahwa Maharishi telah mengurangi jumlah mantra yang sebelumnya ratusan menjadi jumlah yang minimum. Sebagian orang mengatakan, bahwa jumlah keseluruhan dari mantra yang digunakan adalah 16, dan telah menggunakan formula sederhana yang disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia.

Kontras antara Ajaran Maharishi & Kekristenan Kebangkitan Kundalini dapat juga terjadi 

 1. ‘Allah’ bagi Maharishi bukanlah pribadi (lihat: Pantheisme). Mantra diberikan kepada para pengikut Maharishi untuk menjadi alat invokasi (doa) kepada sesembahan dalam dewa/i Hindu. Dengan demikian, orang Kristen yang melakukannya akan terjerumus ke dalam polytheisme.
2. Manusia dianggap mampu untuk mencapai kesempurnaan yang tidak ada batasnya, untuk terlepas secara keseluruhan, dari semua penyakit dan penderitaan melalui TM yg dipraktekkan dengan cara yang diajarkan Maharishi. Demikian pula melalui TM (seperti klaim mereka), manusia dapat menemukan solusi untuk semua problem manusia yang berkisar dari kontrol terhadap elemen-elemen kepada pencapaian ketidak-fanaan dan tak dapat dihancurkan. Maharishi menolak ajaran tentang dosa warisan (Mz. 51:7; Roma 3).
3. Tentang penderitaan Kristus, Maharishi mengatakan, "I don't think Christ ever suffered or Christ could suffer” (cat.: kalimat ini diucapkan di banyak tempat oleh para pengikut Maharishi).
4. Eksistensi dosa berusaha diabaikan oleh Maharishi. Ia mengikuti doktrin Vedic yang menganggap dosa sebagai persoalan fisik dan tidak berpengaruh terhadap roh dan jiwa seseorang. Dosa hanya dianggap sebagai sesuatu yang eksternal dan legalistik. Efek dari dosa adalah sasaran dari berbagai ritual, mantra-mantra dan TM.



Tidak ada pertobatan dari dalam hati, tetapi hanya penggunaan manipulatif dari TM untuk mencapai pembebasan. Dengan adanya perbedaan yg kontras itu, maka seseorang tidak bisa menjadi Kristen sekaligus sebagai pengikut Maharishi. 10. adanya sebab-sebab yang jelas. 11. Bila Kundalini


sumber:
1. Yoga Holistic online.com, “Yoga – The Benefits”.
2.  Michael Gleghorn, Yoga and Christianity: Are They Compatible?Artikel di Websitenya.
3. Raphael, Essence and Purpose of Yoga: The Initiatory Pathways to the Transcendent (Massachusetts: Element books, Inc., 1996), back cover. . Brad Scott, "Exercise or Religious Practice? Yoga: What the Teacher Never Taught You in That Hatha Yoga Class" in The Watchman Expositor (Vol. 18, No. 2, 2001):  4. dikutip oleh Swami Prabhavananda dan Frederick Manchester, The Upanishads: Breath of the Eternal (New York: New American Library, 1957), 120ff.
5.  Bhagavad Gita, trans. Juan Mascaro (New York: Penguin Books, 1962),71.
6.  Herlianto, Humanisme dan Gerakan Zaman Baru (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1990), 56.
7.   Dave Fetcho, "Yoga," (Berkeley, CA: Spiritual Counterfeits Project, 1978), dikutip di dalam Ankerberg and Weldon, Encyclopedia of New Age Beliefs, 602.
8. Patanjali and Ashtanga Yoga" at http://www.iyisf.org/. Kutipan ini didapat pada tg 1 Maret 2002.
9. Swami Prabhavananda, Yoga and Mysticism (Hollywood, CA: Vedanta Press, 1972), 18, tertulis di dalam Ankerberg and Weldon,Encyclopedia of New Age Beliefs, 604.
10.  Gopi Krishna, The Awakening of Kundalini (New York: E.P. Dutton, 1975), 124, tertulis di dalam Ankerberg and Weldon, Encyclopedia of New Age Beliefs, 608.
11.  Hans Ulrich Rieker, The Yoga of Light: Hatha Yoga Pradipika(New York: Seabury Press, 1971), 101, tertulis dalam Ankerberg and Weldon, Encyclopedia of New Age Beliefs, 606.
12.  Swami Vivekananda, Raja Yoga (New York: Ramakrishna-Vivekananda Center, 1970), 16, ditulis di dalam Scott, "Exercise or Religious Practice? Yoga: What the Teacher Never Taught You in That Hatha Yoga Class,"
13. John White, ed., Kundalini Evolution and Enlightenment(Garden City, NY: Anchor, 1979), 17, dikutip di Ankerberg and Weldon, Encyclopedia of New Age Beliefs, 606.
14.  Yayasan NurSyifa', Kundalini Syndrome. Penderitaan Akibat Dibangkitkannya Kundalini yang Merusak Fisik dan Mental Manusia (Dari berbagai Sumber yang membahas kundalini ).
15. Swami Rama, Lectures on Yoga: Practical Lessons on Yoga(Glenview, IL: Himalayan International Institute of Yoga, Science and Philosophy, 1976, rev.), vi, dikutip dalam Ankerberg and Weldon,Encyclopedia of New Age Beliefs, 596.
16. Dave Fetcho, "Yoga," 2, dikutip dalam Ankerberg and Weldon,Encyclopedia of New Age Beliefs, 600.
17. George Feuerstein and Jeanine Miller, Yoga and Beyond: Essays in Indian Philosophy (New York: Schocken, 1972), 27-28, dikutip di dalam Ankerberg and Weldon, Encyclopedia of New Age Beliefs, 600.
18. "Transcendental Meditation – Britannica Online Encyclopedia".Britannica Online Encyclopedia.
19. Bromley, David G.; Cowan, Douglas E. (2007). Cults and New Religions: A Brief History (Blackwell Brief Histories of Religion). Wiley-Blackwell. pp. 48–71.
20. Phelan, Michael (1979). "Transcendental Meditation. A Revitalization of the American Civil Religion". Archives des sciences sociales des religions 48 (48-1): 5–20.
21. Hunt, Stephen (2003). Alternative religions: a sociological introduction. Aldershot, Hampshire, England ; Burlington, VT: Ashgate. pp. 197–198.
22. Cotton, Dorothy H. G. (1990). Stress management : an integrated approach to therap. New York: Brunner/Mazel. p. 138
23. Shear, J. (Jonathan) (2006). The experience of meditation : experts introduce the major tradition. St. Paul, MN: Paragon House. pp. 23, 30–32, 43–44.
24. Oates, Robert M. (1976). Celebrating the dawn: Maharishi Mahesh Yogi and the TM technique. New York: G.P. Putnam's Sons. p. 194.
25. Williamson, Lola (2010). Transcendent in America. New York University Press. p. 86.
26. Jefferson, William (1976). The Story of The Maharishi. New York: Pocket (Simon and Schuster). pp. 52–53.
27. Scott, R.D. (1978). Transcendental Misconceptions. San Diego: Beta Books.