Jumat, 17 September 2010

Apakah Nama ‘Allah’ Dapat Digunakan? Oleh: Pdt. Roby Setiawan, Th.D.

1.       Ada sebagian kelompok Kristen mempermasalahkan penggunaan nama ‘Allah’. Menurut mereka, nama ‘Allah’ adalah nama dewa air bangsa Arab atau nama dewa yang disembah penduduk Mekah dan suku Quraisy. Mereka berusaha mengajak umat Kristen dari berbagai denominasi gereja untuk mengganti penggunaan nama ‘Allah’ dan ‘Tuhan’ menjadi: Elohim (El) dan Yahweh.[1] Nama apakah yang paling tepat untuk memanggil Sang Pencipta kita? Mari kita ikuti pembahasan berikut ini. Ada enam kata Ibrani yang dipakai di dalam PL untuk menyebut diri ‘Allah’, yakni:[2]

2.      Elohim (disebutkan 2.701 kali). Kata ini adalah bentuk plural dari Eloah dan berarti: Allah yang tertinggi dan Pencipta. Kata ini menunjuk pada hubungan Allah sebagai Pencipta dengan manusia. Secara etimologi, kata Elohim tidak jelas latar belakangnya. Kata itu mungkin berasal dari akar kata yang berarti: KUAT. Kata ini juga dipakai untuk menyebut dewa/i penyembahan berhala (Kej. 31:30; Kel. 12:12).

3.      El (disebutkan 220 kali). Kata Nama EL adalah kata dasar untuk keilahian yang terdapat dalam berbagai bentuk di rumpun bahasa Semitic kuno. Kata ini sangat mungkin berasal dari kata Ul yang berarti: menjadi yang pertama, menjadi tuan, kuat dan ber-kuasa.[3] Kata ini muncul 220 kali, khususnya di kitab Ayub, Mazmur dan Yesaya. Kata ini sering disertai dengan kata sifat tertentu, misalnya: El-Shaddai (Allah mahakuasa, Kej. 17:1), El-Elyon (Allah maha tinggi, Kej. 14:20), dll.[4] Menurut text-text Ugarit (abad 14 SM), nama EL dipakai untuk menyebut dewa tertinggi dari dewa/i orang Kanaan. Yakub berkata, “El, the God of Israel” (Kej. 33:20).

4.      Eloah (tertulis 56 kali). Kata ini berarti: ketuhanan, yang ilahi, dan Allah. Biasanya, kata ini dipakai dalam bentuk puitis (Ul. 32:15; Mz. 50:22; Am. 30:5). Kata Eloah tertulis 41 kali di dalam kitab Ayub (ps. 3:4,23; 4:9,17; 5:17, dll). 


5.       Dari pembahasan di atas, nama El, Eloah, dan Elohim adalah sebutan umum yang dipakai pada waktu itu; maksudnya adalah bangsa-bangsa non-Yahudi pada waktu itu juga menggunakannya.[1]   

6.      Elah (tertulis 76 kali). Kata ini diterjemahkan sebagai “Allah”. Kita bisa mendapatkannya di dalam kitab Ezra (4:24; 5:1-17; 6:3-18, dll) dan kitab Daniel (2:11-47; 3:12-29; 4:2-9, dll).

7.      Tsur. Kata ini hanya 1 kali, yakni Yesaya 44:8. Kata ini berarti: Gunung Batu dan tempat perlindungan.

8.      Yahweh (tertulis 6.437 kali). Yahweh adalah nama khusus (nama perjanjian) yang dinyatakan Allah kepada umat-Nya. Kata ini berasal dari 4 huruf konsonan bahasa Ibrani: YHWH (tanpa huruf hidup). Bentuknya yg lebih pendek adalah YAH (Kel. 15:2, “YAH adalah kekuatanku”). Bandingkan kata “Hallelu-YAH—yg berarti: puji YAH. Kata ini sering muncul di kitab Mazmur. Pelafalan dari kata YHWH di dalam PL tidaklah pasti, karena pada kata aslinya tidak ada huruf  hidupnya (cat.: huruf hidup itu baru ditambahkan di  salinan PL dalam Masoretic Texts[2]). Nama YHWH dianggap terlalu kudus untuk dilafalkan (bnd. Kel. 20:7; Im. 24:11).

9.      Barulah Clement dari Alexandria (meninggal th 212 M) melafalkan YHWH sebagai Iaue atau Iauai. Origen (meninggal th. 253 M) melafalkannya: Iae. Menurut Theodoret (meninggal th. 457 M), ahli transliterasi kitab suci ke dalam bahasa Yunani, berkata bahwa masyarakat Samaria melafalkannya: Iabe atau Iaba.

10.      Sedangkan dalam bahasa Inggrisnya, nama YHWH disebut JEHOVAH. Sebutan ini merupakan kombinasi antara konsonan: YHWH ditambah dengan huruf hidup dari kata ADONAI (Tuhan).[3]

11.      Pada umumnya banyak ahli setuju bahwa kata YHWH berkaitan dengan kata HAWA (bentuk kuno dari kata HAYAH) yang berarti: be, become, happen (adalah, menjadi, dan terjadi). Jadi, nama YHWH berhubungan dengan kata kerja aktif dan dinamis.

12.      Di dalam Keluaran 3:14, Allah menyebut Diri-Nya sebagai: EHYEH ASYER EHYEH (“Aku adalah Aku”). Kata Ehyeh dalam tata bahasa Ibrani adalah bentuk qal imperfect dari kata HAYAH.  Abram telah mengenal nama YHWH  (Kej. 15:7-8), “…I am YHWH who brought you out of Ur …. And he said, My Lord YHWH ….” (Aku adalah YHWH yang telah membawa engkau keluar dari Ur…. Dan dia berkata, Tuhanku YHWH ….).

13.      Hagar juga mengenal nama itu. “Kemudian Hagar menamakan YHWH yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan ‘Engkaulah EL-ROI.’ Sebab katanya: ‘Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?” (Kej. 16:13).
Nama itu diperkenalkan kepada Yakub, “And, behold, YHWH stood above it and said, I am YHWH, the  God of your father Abraham, and the God of Isaac ….” (Dan, lihat, YHWH berdiri di atasnya dan berkata, Akulah YHWH, Allah nenek-moyangmu Abraham, dan Allah dari Ishak (Kej. 28:13a).
  
14.      Di dalam Keluaran 6:2-3 Tuhan berkata, “Akulah TUHAN (YHWH), Aku telah menampakkan Diri kepada Abraham, Ishak, dan Yakub sebagai Allah (EL) yang Mahakuasa (SHADDAY), tetapi dengan nama-Ku TUHAN (YHWH) Aku belum menyatakan diri.” Maksud dari ayat ini adalah kepada nenek moyang Musa, Allah telah menyatakan Diri sebagai Allah yang mahakuasa dan memberikan banyak janji kepada mereka. Namun, janji-janji itu (cat: yang berkenaan dengan tanah perjanjian) baru digenapi pada jaman Musa dan generasi selanjutnya. Nama YHWH adalah berkaitan dengan the covenant name of God (nama dari Allah yang berjanji).

15.      Di dalam Yes. 42:8 tertulis, “ Aku ini YHWH, itulah namaKu . . . .” Apakah benar bahwa YHWH adalah satu-satunya nama Allah? Di dalam ayat-ayat lainnya, nama YHWH disejajarkan dengan nama ELOHIM atau EL; ketiga nama itu dipakai secara bergantian, misalnya:
Yes. 43:12b, “… Kamulah saksi-saksiKu,” demikianlah firman YHWH, “dan Akulah EL.
Yes. 45:14b, “Beginilah firman YHWH, ‘. . .  mereka akan sujud kepadamu dan akan membujuk engkau, katanya: Hanya di tengah-tengahmu ada EL, dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada ELOHIM.

16.      Selain itu ada satu kata lainnya, yakni: ADONAI. Kata ini sulit ditelusuri asal muasalnya. Namun makna dasarnya di dalam bhs Ibrani adalah: lord, master, sir. Sarah menyebut suaminya “adonai” (Kej.18:12). Adonai bisa berarti: tuan dari budak  (Kel. 21:5) dan orang-orang tertentu yang memiliki otoritas.  Kata ini dikenakan kepada Allah yg menunjuk pada kekuasaan-Nya (Maz. 2:4, “Adonai mengolok-olok mereka”. Yesaya 7:7, “Thus says ADONAI YHWH….”

17.       Kata Adonai lebih sering muncul bersamaan dengan kata YHWH, dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris “the Lord GOD” (Yes. 61:1) untuk membedakannya dengan “the Lord God” (Yahweh Elohim, Ezr. 9:15).  Karena rasa hormat yang sangat besar kepada nama YHWH, maka nama YHWH diganti dengan ADONAI di dalam bahasa lisan dan tulisan.

18.      Pada abad ketiga sebelum Masehi, Eliezer, Imam Besar agama Yahudi pada waktu itu di Yerusalem mengirim 72 imam atau tua-tua Israel kepada raja Ptolomeus Philadelfus di Iskandaria (Afrika Utara) untuk menerjemahkan Alkitab Ibrani (PL) ke dalam bahasa Yunani yang kemudian dikenal dengan nama SEPTUAGINTA (LXX). Di dalam LXX ini nama “EL / ELOHIM / ELOAH” diterjemahkan menjadi THEOS dan nama YHWH diterjemahkan menjadi KURIOS.[1] Nama-nama Yunani itu kemudian dipakai juga oleh Tuhan Yesus, misalnya:
a.         Yesus menjawab mereka, . . . . Akulah THEOS Abraham, THEOS Ishak dan THEOS Yakub . . . . “ (Mat. 22:29,32).
b.         “Maka berkatalah Yesus kepadanya, ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah KURIOS, THEOS-mu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Mat. 4:10).
c.          Sewaktu di atas salib, Tuhan Yesus pernah berseru dengan suara nyaring, “ELI, ELI, lama sabakhtani? Artinya: THEOS-Ku, THEOS-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat. 27:46). Di sini Tuhan Yesus memakai dialek bahasa Aramaic yang dikutipNya dari Mazmur 22:2. Menurut penelitian para ahli Kitab Suci, bahasa yang digunakan semasa Tuhan Yesus melayani di dunia ini adalah bahasa Yunani. Bahasa ini dipakai sebagai bahasa komunikasi umum regional, dan bahasa Aram sebagai dialek lokal di Palestina (cat.: menurut para ahli, Tuhan Yesus berbicara di dalam bahasa Aramaic). Bahasa Aram memiliki kemiripan dengan bahasa Ibrani.
Padahal, kata THEOS dipakai pula untuk menyebut dewa-dewi kafir (Kis. 28:6; 1 Kor. 8:5). Demikian pula dengan kata KURIOS juga dipakai untuk menyebut ilah-ilah  (1 Kor. 8:5). Namun, di dalam kekristenan, kedua kata itu diberi pemahaman yang baru.

19.      Dari manakah asal-muasal kata “Allah” itu? Berikut ini adalah penjelasannya. Nama diri Allah (EL) yang monotheis Abraham itu kemudian terus-menerus dipercayai keturunan Abraham dan Hagar, yakni Ismael. Nama EL itu kemudian berkembang dalam dialek Arab sebagai ALLAH.  Penulis di dalam Encyclopaedia Britannica menjelaskan sbb,

“Kata ‘Allah’  berasal dari bahasa Arab yang dipakai oleh orang Muslim dari berbagai bangsa untuk menyebut satu-satunya Allah yang benar. Kata ini merupakan gabungan dari kata ‘Al’ dan  ‘Ilah’ (cat.: kata ‘al’ adalah definite article). Kata ‘Allah’ ditemukan di inskripsi-inskripsi (monumen dari batu) di Syria dan Arab pada masa sebelum munculnya agama Islam.”[1]

20.       Jadi, nama ‘Allah’ berasal Al-Ilah yang berarti: The God. Nama ini merupakan sebutan standard dalam bahasa Arab untuk God. Kata ini dipakai baik oleh masyarakat Arab yang beragama Kristen maupun Islam.

21.      PESHITA adalah Alkitab terjemahan bahasa Aram-Siria. Kitab ini ditemukan pada awal abad kelima (2 abad sebelum agama Islam lahir). Di dalamnya dituliskan kata ALAHA untuk menyebut EL / ELOHIM / ELOAH. Ini membuktikan, bahwa jemaat Gereja Orthodox Siria telah lama menggunakan nama ALLAH. [2]

22.      Namun, pada masa JAHILIYYAH di Mekah, nama AL-ILAH kemudian mengalami kemerosotan pemahamannya. Nama itu dipakai untuk menyebut dewa air atau dewa-dewa lainnya, seperti dewa bulan, dewa gunung, dsb.

23.      Menurut DR. Daud H. Soesilo (konsultan Lembaga Alkitab se-dunia), kata ALLAH, dalam Alkitab terjemahan bhs. Melayu dan bhs. Indonesia sudah digunakan terus-menerus semenjak terbitan Injil Matius dalam bhs. Melayu yang pertama, yakni terjemahan Mr. Albert Corneliz Ruyl (1629); begitu pula di dalam terjemahan Alkitab bhs. Melayu yang pertama (oleh Mr. Melchior Leijdekker, 1733), dan terjemahan Alkitab Melayu yang kedua (oleh Mr. Hillebrandus Cornelis Klinkert, 1879) sampai saat ini.[3]

24.      Setelah kita mengikuti uraian di atas, maka berikut ini adalah kesimpulannya:
a.      Sang Pencipta pernah memperkenalkan DiriNya kepada manusia dengan memakai berbagai nama yang dipahami oleh manusia dari berbagai bangsa. Di dalam Alkitab, Dia pernah menamakan Diri-Nya sebagai: El, Elohim, Eloah, Elah, Tsur, Adonai, YHWH, Theos, dan Kurios.

a.      Di dalam masyarakat Arab, Sang Pencipta dipanggil dengan nama ALLAH. Dalam masyarakat Cina, Ia disebut dengan nama SHANG TI[1]. Orang yang berbahasa Inggris menyebut-Nya sebagai GOD[2]. Bangsa-bangsa lainnya pasti mempunyai panggilan yang berbeda pula.
b.      Apapun nama panggilan-Nya, yang terpenting adalah apakah ada pemahaman yang benar tentang Pribadi-Nya dan adakah persekutuan pribadi antara umat dengan DiriNya? Rasul Yohanes juga pernah menggunakan kata “Logos” yang telah dipahami oleh masyarakat Yunani beberapa abad sebelum Injil diberitakan kepada mereka. Kata ‘Logos’ di dalam Stoicisme adalah suatu prinsip yang mengatur alam semesta sehingga tidak kacau-balau. Di dalam kekristenan, kata itu diberi pemahaman yang baru, yakni ‘Logos telah menjadi daging’ (menjadi satu pribadi yakni Tuhan Yesus Kristus, Yoh. 1:14).
c.       Dari Alkitab kita mengetahui, bahwa Sang Pencipta itu hanya dapat dikenal dan dihubungi secara pribadi di dalam Diri Tuhan Yesus Kristus.  “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa….” (Yoh.14:9b,
bnd. Yoh. 17:3; 1 Tim.2:5). Tuhan menentang orang yang sering menyebut Nama-Nya, tetapi sebenarnya tidak mempunyai hubungan Pribadi denganNya (mis. Mat. 7:22-23; Mrk. 24:5).
d.      Di dalam Alkitab, NAMA bukan sekedar nama tetapi menunjuk pada PRIBADI orang itu. Misalnya: nama ‘Nabal’ (1 Sam. 25:25), nama ‘Abraham’ (=bapa dari banyak orang), Yesus (= Juruselamat). Di dalam Kel. 34:14, YHWH memberi nama lain bagi Diri-Nya, yakni: CEMBURUAN (Jealous), maksudnya: Pribadi-Nya cemburuan. Dia tidak mau umatNya menyembah dewa/I lain (bnd. pula Yes. 48:9). Syarat utama untuk menjadi ‘anak-anak Allah’ adalah ‘percaya dalam nama-Nya’, maksudnya: memiliki persekutuan pribadi dengan Dia (Tuhan Yesus).
Jadi, orang Kristen di Indonesia boleh saja memakai nama ‘Allah’ di dalam menyebut Diri sang Pencipta, Penebus dan Pemelihara   hidup kita. Tuhan Yesus adalah satu-satunya Perantara di antara Allah yang benar dengan manusia yang berdosa.
Sumber

[1] Kata ‘Shang Ti’ berarti dewa Langit, yaitu dewa yang tertinggi di antara banyak dewa/i lainnya di dalam kepercayaan masyarakat Cina.  
[2] Kata ‘God’ berasal dari panggilan bangsa-bangsa Teutonic (Anglo Saxon, Belanda, Jerman, dan Scandinavia) terhadap obyek sembahan mereka. Seperti kata ‘Theos’ di Yunani dan ‘Deus’ di latin, kata ini ditujukan kepada semua keberadaan ilahi yang melampaui manusia dan menguasai alam serta manusia di dalam mitologi penyembahan berhala mereka.
Di dalam etimology populer, kata ‘God’ dikaitkan dengan kata ‘good’ (=baik). Menurut The New English Dictionary, kata asli dari ‘God’ adalah GHEU (cat.: akar kata bahasa  Aryan) yang berarti: ‘to invoke’ (memanggil Allah) dan menuangkan (dalam upacara persembahan korban).
Kemudian ketika Injil dikabarkan kepada masyarakat ini, kata ‘God’ dipakai untuk menyebut Allah Sang Pencipta, Allah yang Tritunggal (Walter Yust, Encyclopedia Britannica: A New Survey of Universal Knowledge, vol. 10, s. v. “God”).
 


[1]Walter Yust, Encyclopedia Britannica: A New Survey of Universal Knowledge, vol. 1, s. v. “Allah’.
[2] Herlianto, 64.
[3] Ibid, 101.


[1] Herlianto, Siapakah Yang Bernama Allah Itu? (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 116.
 
 

[1] Lawrence O. Richards, Expository Dictionary of Bible Words (Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House, 1991), s. v. “God”.
[2] Masoretic Texts dibuat oleh kaum Masoretes yang terdiri dari para ahli kitab Yahudi pada abad ke 6-10 M. Mereka bekerja keras untuk memelihara dan meneruskan text-text Perjanjian Lama (Geoffrey W. Bromiley, The International Standard Bible Encyclopedia, vol. 4 [Grand Rapids, MI: Wm B. Eerdmans Publishing Co., 1993], s. v. “Text and MSS of the OT”).
[3]Walter Yust, ed., Encyclopedia Britannica: A New Survey of Universal Knowledge, vol. 12 (Chicago: Encyclopedia Britannica, Ltd, 1955), s. v. “Jehovah’.

[1] Iman Taat Kepada Shiraathal Mustaqiim, “Siapakah Yang Bernama Allah Itu? Jakarta.
[2] Finis Jennings Dake, Dake’s Annotated Reference Bible (Lawrenceville, Georgia: Dake Bible Sales, Inc.,1981), “Complete Concordance – Cyclopedia Index, s. v. “God”.
[3]Louis Berkhof, Teologia Sistematika: Doktrin Allah (Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1993), 70.
[4] Everett F. Harrison, ed., Baker’s Dictionary of Theology (Grand Rapids, MI: Baker Book House, 1994), s. v. “God”.

Rabu, 08 September 2010

AWAS, MUSLIHAT & BAHAYA AKTIVASI OTAK TENGAH


GENIUS MIND CONSULTANCY (GMC)

GMC adalah bisnis yang menggiurkan. Metode ini mengklaim dapat membuat anak usia 5-14 th menjadi jenius dengan cara pengaktifan midbrain.
Klaim GMC: Setelah dilatih 1 ½ hari, midbrain dapat mengeluarkan gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda-benda diluar. Dapat dikatakan juga bahwa dgn menutup mata, masih dapat mengenali benda-benda, huruf, warna,   dsb. Jadi, klaim GMC, dengan pelajaran dan pelatihan selama 1 ½ hari, akan dapat membantu anak  “melihat” dengan menutup mata (BFR)
Kurikulum GMC (Genius Mind Consultancy): mengaktifkan interbrain(?), mind-mapping, speed reading, excellence learning, dan lain sebagainya(?).

Tanggapan terhadap GMC: ada bahan yg benar, ada pula yang patut dipertanyakan dan diragukan secara scientific maupun dari sudut iman Kristiani. Untuk menilai ajaran GMC benar atau tidak, kita perlu memahami sinergi otak. 

SINERGI OTAK

Dalam menjalankan fungsinya, bagian-bagian otak bersinergi. Sinergi antara: otak besar (cerebrum), sistem limbik, otak kecil (cerebellum), dan batang otak (termasuk mid-brain).  

1.       Otak besar (Cerebrum):  otak besar mengendalikan kesadaran. Pusat intelektual, imajinasi & kreativitas kita.  Bagian otak ini menerima masukan melalui panca indera, memprosesnya dan melakukan tindakan. 
Informasi dari mata dan telinga tiba di otak besar bagian belakang, dan diproses secara intelektual dan kreatif di bagian depan. 
      Mis.: kalau kita perlu bertindak (bergerak), maka otak besar 


      bagian tengah melakukan perintah gerakan fisik.
2.  Sistem Limbik mengatur emosi, prilaku & kelenjar hormon. 
  Dengan kekuatan emosi & perilaku maka hasil kerja otak besar dapat dieksekusi dlm tindakan fisik. Di dalamnya terdapat hippocampus (untuk formasi memori jangka panjang). Amygdala adalah pusat emosi.
3.      Otak kecil (cerebellum): Mengkoordinasi persepsi & motorik.  Otak kecil memampukan seseorg agar bisa berdiri tegak & berjalan dgn seimbang; mengantisipasi gerakan.  Otak kecil membuat eksekusi kita berhasil.  Kualitas stimulus ke panca indera, dan tindakan fisik ditentukan oleh otak kecil. 
4.      Batang otak (terdiri dari: midbrain, medulla & pons). Fungsi: mengatur saraf panca indera dan motorik otot. Batang otak mengendalikan pernafasan dan denyut jantung.  Mengatur sistem otak dan saraf.  Menentukan kapan seseorg tidur.  Bersama dg otak besar, menentukan kesadaran (consciusness).


Kesimpulan:
Ide dan strategi datang dari otak besar. Ide dan strategi ini digabungkan dengan emosi dari sistem limbik sehingga seluruh tubuh disiapkan untuk mengeksekusi ide ini. Otak kecil mengkoordinasi tindakan utk menjalankan strategi tsb, dan           batang otak memastikan badan kita melakukan langkah-langkah strategi tsb secara teregulasi.

ANATOMI OTAK

Berdasarkan ilmu neoro-anatomi, otak terdiri dari beberapa bagian:
1.       Otak depan (forebrain/prosencephalon): terdiri dari: otak besar (cerebral hemisfer) dan diencephalon (talamus & hipotalamus).
2.      Otak Tengah (midbrain / mesencephalon): pendek, penghubung antara otak depan dengan otak blkg (hind brain).
3.      Otak belakang (hind brain / rhombencephalon) yang terdiri dari: metencephalon & myenlencephalon (cerebellum).

Jadi, otak tengah (mid-brain) tidak berdiri sendiri. Fungsi kecerdasan otak berpusat pada otak besar dibantu otak kecil. Otak tengah bukanlah pemain utama. Otak tengah adalah sebagai jalur penghubung lalu lintas kimiawi dan elektrik antara otak besar & otak kecil (cat.: Otak tengah bukanlah penghubung otak kiri dan kanan, seperti yang diklaim oleh GMC).
 
Secara anatomik, Mid Brain adalah penghubung otak depan dengan otak belakang. Mid brain: tempat perlintasan arus elektrik, zat-zat neurokimiawi dari batang otak menuju otak besar. Gangguan pd bgn ini bisa berakibat kesadaran terganggu. Secara fungsional, mid brain harus bekerja sama dengan anatomi otak yang lain, yakni: sistem limbik & hipotalamus, dalam menghantar impuls-impuls elektrik otak.



  Analisa Teologis tentang Aktivasi Otak Tengah
Oleh: Pdt. Roby Setiawan, Th.D


Tanggapan Terhadap Pernyataan GMC

1. GMC: “Gelombang otak yg dipancarkan oleh mid-brain dp membuat org melihat dg menutup mata.”
Tanggapan (oleh Dr. Arman Yurisaldi, ahli saraf):
“Tidak pernah ada dokter ahli saraf di seluruh dunia menulis kalimat yg aneh tsb.”

2. GMC: “Ketika otak tengah diaktifkan, anak Anda akan memiliki akses mudah baik otak kiri maupun kanan ….”
Tanggapan: Otak tengah bukan penghubung otak kiri & kanan, tetapi penghubung
otak besar dg otak kecil. Penghubung otak kanan & kiri: Corpus Callosum 


3.      GMC: “Otak yg mid-brainnya belum teraktivasi hanya menggunakan sebagian kecil dari otak kiri, sehingga dapat terlalu keras menggunakan daya otak ….”

      Tanggapan (oleh: Arman Yurisaldi):
      Bahasa ini tidak lazim digunakan dalam dunia medis. Keras/lemah daya otak, apa
      maksudnya?
Apakah mid-Brain dapat diaktivasi? Masalah perangsangan otak tengah secara anatomi & secara fungsi belum dp dijelaskan oleh para penggagas yg terkesan sebisa mungkin memakai istilah-2 kedokteran saraf modern—namun ‘belepotan’.
Efektifitas metode rangsang mid-brain dalam metode karakter, terlalu dini utk dibahas.  Metode ini msh misteri & kebenaran ilmiahnya sangat diragukan.

4. Promosi GMC: “Tidak perlu merangsang otak kiri dg pendidikan akademis di sekolah, juga tdk perlu merangsang otak kanan dg aneka seni yg melibatkan perasaan; cukup otak tengah saja maka otak kiri & kanan akan aktif.”
Tanggapan:
Pernyataan tsb tidak berbasis bukti peralatan canggih seperti f-MRI (functional Magnetic Resonance Imaging) atau PET (Positron            Emission Tomography)-scan. Istilah: perangsangan otak tengah terkesan meniadakan & meremehkan bagian- bagian anatomi otak lainnya yang sbgn besar sdh dipetakan fungsinya berdasarkan
studi PET-scan dan f-MRI yg sulit terbantahkan karena kedua alat tsb sangat canggih.
      Para pendukung perangsangan mid-brain belum mengajukan bukti-bukti PET scan dan f-MRI. Tanpa didukung pemeriksaan dua alat tsb, pernyataan bahwa perangsangan otak tengah dapat mengaktifkan sekaligus otak kanan dan kiri adalah sesuatu yg terlalu berlebihan. Suatu daerah tertentu dari otak akan berwarna yg berbeda pada PET-scan maupun  f-MRI bila konsentrasi seseorg meningkat. Berdasarkan metode kedokteran saraf modern, aktifitas dalam otak apapun akan dapat terdeteksi dengan alat-alat canggih.

Perasaan senang, marah, sensasi kulit terhadap suhu dingin, panas, semua dapat dibuktikan oleh kedua alat tsb dengan melihat perubahan warna yang menunjukkan peningkatan aktifitas bagian-bagian otak tertentu.
Mis.: jika sedangg marah, dapat dilihat peningkatan metabolisme pada bagian otak yang disebut amigdala. Bahkan dengan alat ini, seseorg yg mengucapkan suatu kata atau  mendengar suara dapat dilihat adanya perubahan pada metabolisme dari bagian otak tertentu. Sudahkah GMC membuktikan, bahwa yang  benar-benar aktif adalah otak tengah saja? Namun, yang jelas adalah metabolisme otak yang aktif, bukan otak tengah saja.

5. keadaan genius ….”
Tanggapan:
Terkesan GMC bisa menciptakan anak genius dalam waktu singkat; di mana keadaan anak-anak sebelum dirangsang otak tengah mereka, biasa-biasa saja. Padahal, untuk menjadi sukses, tidak cukup hanya menjadi jenius, perlu aspek- aspek lainnya, misalnya: penguasaan diri, keuletan, kejujuran, dan sifat-sifat positip lainnya.
Mau anak-anak genius? Semua aspek hrs dicapai dengan cara yg realistis.  
      
      Kecerdasan/intelligence/cognitif otak dinilai berdasarkan skala-skala yang lazim digunakan dalam bidang neuro-psikologi, dengan skala dan parameter yg sudah baku. Apakah dlm GMC sudh diukur IQ yg menjadi target pencapaian? Seharusnya dilakukan penelitian uji klinis sblm & sesudah perangsangan, lalu tes IQ. Namun, tes IQ juga suatu indikator yg labil (cat: nilainya dapat berubah-ubah sesuai dengan rangsangan yang didapat dari lingkungan).

6. GMC: “Memejamkan mata membantu anak memasuki interbrain.”

Tanggapan:  
 Tidak ada dokter ahli syaraf yang mengenal istilah interbrain. Mungkin itu adalah istilah GMC sendiri yg bermakna khusus.
Mengapa mata harus dipejamkan, ditutup kain dan orang tua diminta keluar?
Jawab: agar anak-anak lebih mudah dibawa masuk ke alam bawah sadar (bnd. orang dewasa yang dihipnotis juga diminta untuk menutup mata.Setelah anak-anak masuk ke gelombang Theta, bahkan Delta, diputarkanlah TGO
      (Terapi Gelombang Otak) dengan suara yg sangat keras untuk menggetarkan batang otak anak-anak. Otak manusia menghasilkan 4 jenis gelombang otak secara bersamaan: beta, alpha, tetha, delta. Namun, selalu ada jenis gelombang otak yg dominan menandakan     aktivitas otak saat itu. Gelombang otak bisa dimanipulir (diprogram) dengan cara mendengarkan suara yg sudah diatur frekwensinya untuk mendapatkan efek-efek tertentu sesuai kebutuhan.
Mis.: untuk meditasi, yang dibutuhkan adalah kondisi relaksaksi yg dalam (seperti tidur) tetapi pikiran atau kesadaran tetap bekerja. Hal ini sulit dilakukan oleh manusia pada umumnya, dan para meditator (penggemar meditasi) perlu berlatih bertahun-tahun untuk mencapai kondisi seperti itu. Dengan bantuan CD yg sudah diprogram secara khusus ini, seseorang bisa memasuki kondisi meditasi dalam waktu beberapa hari latihan saja. Para meditator Barat telah gunakan teknologi gelombang otak ini untuk memasuki pikiran bawah sadar dalam waktu yg cepat.  

Nampaknya istilah 'interbrain' menunjuk pada pintu gerbang bagi anak-anak untuk masuk ke alam bawah sadar. Setelah sampai di rumah, penggunaan alam bawah sadar ini terus dilatih, sampai anak-2 mendapat kemampuan ESP (Extra Sensory Perception). Para ortu tidak diijinkan marah-marah, tetapi mengajak anak-anak untuk bergembira.
 
Mengapa?
Karena dalam berlatih untuk memasuki pikiran alam bawah sadar,
anak-anak harus dikondisikan ke dalam gelombang Alpha (relax 
 dahulu) yang menjadi pintu gerbang menuju alam bawah sadar. Anak-anak, sekalipun beraktifitas dlm keadaan gelombang Betha, namun jika diperiksa dengan EEG, gelombang anak dalam keadaan Alpha dan Theta. Setelah akil balik, mereka akan gunakan gelombang Betha seperti org dewasa. Perbedaan gelombang pada anak inilah yang menyebabkan: anak-anak cepat menyerap hal-hal baru;  sering bermimpi; pengalaman traumatis yang terjadi pada masa kecil terekam terus sampai dewasa.

7.       GMC: “Setelah midbrain diaktifkan, midbrain akan dapat mengeluarkan gelombang  otak (seperti radar) untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda-benda, huruf, warna, dll diluar. Latihan yang teratur dapat membuatnya menjadi lebih kuat & mampu melihat benda yg terletak lebih luas lagi.       Ada yg mendeteksi sampai sejauh 360 derajat (belakang, atas & semua arah).
Gelombang otak hanya dapat mendeteksi benda yg berwujud; tak dapat mendeteksi roh (mis.: hantu). Apapun yg bisa dilihat oleh mata, bisa juga dilihat otak. Jika dilatih dengan baik, seorang dapat menggunakan otak tengah untuk melihat benda dalam kegelapan.”
   
      Tanggapan: klaim GMC di atas memborong fungsi-fungsi dari bagian-bagian di dalam otak besar.

8. GMC: “Memejamkan mata membantu anak memasuki interbrain (?). Setelah terbiasa menggunakannya, tidak perlu menutup mata juga dapat menggunakan midbrain; yaitu dengan membuka mata juga dapat mengembangkan keseimbangan otak kanan dan otak kiri.”

Tanggapan:
Hal ini mengingatkan kepada para Ninja di Jepang & latihan Merpati Putih yg dp membaca huruf Al-Qur’an dari jarak jauh (sensasional).
Apakah aplikasinya untuk kemampuan anak membaca dg ‘tutup mata’? Apakah ada bidang pekerjaan yg menggunakannya?
Pada jaman Ninja, kemampuan tsb penting utk mendeteksi      datangnya musuh.
Apakah pada jaman yang serba canggih ini, hal tsb masih dibutuhkan?      

Para ninja & spiritualis di India sering menggunakan istilah ‘mata ketiga (kelenjar Pineal) untuk ‘melogiskan’ teori mereka tentang berbagai kemampuan di atas org normal, namun sampai sekarang belum dapat diterima secara logika keilmuan.
Kelenjar Pineal berbentuk seperti suatu kerucut buah pinus yg kecil, menghasilkan hormon melatonin (mempengaruhi pengaturan frekuensi pola tidur dan bangun dan fungsi photoperiodic).
Menurut ajaran New Age: kelenjar Pineal berkaitan dg pikiran Ilahi setelah dijamah oleh cahaya Kundalini yg menggetarkan. Oleh New Age: kelenjar Pineal dihubungkan dengan Chakra ke-6 yg jika dibangkitkan berhubungan dengan nubuat dan bertambahnya kesadaran psychic (kesadaran meningkat) bersifat mistik. Dalam tradisi mistik dan sekolah-sekolah esoteric, kelenjar Pineal dianggap sbg penghubung antara dunia fisik dan rohani. Kelenjar Pineal adalah bagian penting di dalam memulai kekuatan supranatural.

9.  Klaim GMC:  “Tidak memakai obat-obatan; hanya mengembalikan apa yg manusia miliki. Perlu 1 bln utk membuat otak tengah stabil—   perlu latihan setiap hari selama 1 bulan.”

      Tanggapan:
      Dengarkan rekaman musiknya yang diputar selama 1 bulan oleh anak-anak yang sudah mengikuti GMC di rumah mereka masing-masing. Musik tsb memakai sistim binaural beat yang didengar memakai headphone stereo (kiri-kanan).
Untuk mendengarkan CD ‘concentration wave’, anak-anak tidak boleh melakukan hal-hal lainnya, kecuali hanya mendengarkannya dengan head-phone. Lama waktunya adalah 60 menit. Bunyinya begitu aneh dan menggetarkan batang otak.
CD ‘Intelligent wave’ dibagi dalam 6 bagian yang masing-masing berdurasi sekitar 8 menit. Bunyi-bunyian yang diperdengarkan adalah suara: deburan ombak, music
yang monoton, suara burung, bunyi-bunyian yang misterius (sebagai latar belakang) yang selalu diulang-ulang, dan suara suling.

10. GMC: “Setelah midbrain diaktifkan: daya ingat mereka dapat meningkat, daya konsentrasi membaik; daya kreasi bertambah, gerakan kinetik juga menjadi lebih baik, hormon menjadi seimbang, serta emosi menjadi stabil dan lain sebagainya.  
Aktivasi ini sangat jelas terlihat hasilnya bagi anak hiperaktif maupun anak dengan daya ingat yang lemah.”



 Tanggapan:  
Klaim GMC tentang hasil pengaktifan mid-brain mengambil alih fungsi bagian otak lainnya.
11.   GMC: “Seorang anak yang benar-benar menggunakan midbrain, memiliki karakter yang seimbang, hubungan antar manusia yang baik, suka menolong orang, pandai bergaul, prestasi belajar menonjol dan lain sebagainya.”
                 
      Tanggapan: Ini adalah iming-iming jalan pintas.   Padahal 85% pembentukan kepribadian seseorg pada usia 0-7 th (kebiasaan yg baik ditanamkan sedini mungkin, dan dlm waktu yg tidak instant)—bnd. Kel. 2:9-10; Kis. 7:23.

12.  GMC: “Anak-anak yg sudah diaktifasi mid-brain mrk  juga dapat menggunakan kemampuan “Extra Sensory Perception / ESP”. Mis.: dapat memprediksi cuaca besok pagi sehingga dapat merencanakan bagaimana bila keluar rumah. Potensi ini memerlukan latihan penggunaan midbrain yang terus-menerus dari si anak.”

      Tanggapan: Ini sudah melibatkan hal yg supranatural (New Age Movement). Extra sensory Perception (ESP) didefinisikan sbg “cara-cara menerima informasi tentang dunia melalui saluran-saluran yg bukan indera normal.” ESP mengumpulkan informasi secara paranormal.  Ada beberapa macam ESP, a.l.:
a. Clairvoyance: kemampuan utk mengetahui kejadian-kejadian yg tidak terdeteksi oleh indera-2 normal dan mencakup hal-hal penginderaan jarak jauh—mis: melihat isi amplop yg tertutup.
      b.  Precognition: Ini adalah kemampuan utk melihat lebih dahulu kejadian yg akan terjadi secara kejiwaan. Precognition adalah kemampuan utk melihat kejadian-2 yad tanpa menggunakan kartu, dadu, bola kristal, mantera-2 magis, tetapi dg menerima informasi hanya dg pikiran.
c. Psychokinesis (PK): kemampuan utk memindahkan atau mempengaruhi obyek-2 dg  hanya menggunakan kekuatan pikiran tanpa menyentuhnya secara fisik.
d. Telepathy: kemampuan utk merasakan atau menyerahkan pikiran-2 dari seseorg kpd org lain–disebut juga ‘mind-reading.

13.  GMC: “Salah satu cara yg diajarkan pada saat aktivasi otak tengah adalah membuat otak anak tersebut terbuka untuk menerima hal yg dirasa tidak mungkin. Jika seorang anak yakin bahwa dia tidak akan dapat melihat dengan mata tertutup, maka dia benar. Dia tidak dapat melihat dengan mata tertutup. Jika kita berpikir bahwa kita tidak akan dapat menjadi juara lari 100 M dunia, maka kita benar ! Tetapi jika kita berpikir bahwa kita dapat menjadi juara lari 100 M, maka kita juga benar. Jadi kembali pada pola pikir kita.”



Tanggapan:
Bnd. pemberian sugesti dlm hypnosis. Hypnosis: suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconcious).
Prof. John Gruzelier (pakar psikologi di Caring Cross Medical SchoolLondon): guna menginduksi otak dilakukan dgn memprovokasi otak kiri agar non aktif (shg TIDAK KRITIS) dan memberikan kesempatan kepada otak kanan mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dilakukan dgn membuat otak        fokus pada suatu hal secara monoton, menggunakan suara dgn intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yg perlu diperhatikan).
Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yg dihypnosis masih menyadari apa yg terjadi di sekitarnya beserta berbagai stimulus yg diberikan oleh terapis.
Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yg dihypnosis masih menyadari apa yg terjadi di sekitarnya beserta berbagai stimulus yg diberikan oleh terapis.
Akhirnya, tutup matapun tdk dibutuhkan lagi & fungsi kelima indra dilepaskan. Anak telah memiliki ESP (Extra Sensory Perception/indra keenam)—pengetahuan yg didapat dari pikiran bawah sadar. Mungkin saja anak tsb malah jadi malas belajar karena bisa membaca kunci jawaban yg ada di buku dlm tas/meja sang guru. Akibat lain: sombong, tidak perlu bersandar kpd Tuhan lagi.

Bagaimana sikap org Kristen?

1. Orang Kristen perlu memberikan SUASANA belajar yg baik bagi anak-anak.
2. Anak-anak membutuhkan: perhatian, kasih, dorongan yg positip & disiplin yg konsisten dari ortu.
3. Anak-2 perlu suasana kondusif utk belajar yg sesuai dg kebutuhan usia mereka.
4. Mereka juga perlu cara-cara yg kreatif & tdk membosankan utk belajar yg sesuai dg tingkatan usia.
3. Ada banyak aspek yg membuat seseorg menjadi sukses (bnd. penemuan multiple Intelligence / kecerdasan majemuk yang diberikan Tuhan kepada manusia)
6. Hati-hati dengan cara-cara ‘instant’.
7. Mengapa yg ditekankan adalah BFR, padahal kita perlu belajar dg menggunakan & mengoptimalkan panca indera?
8. Apakah tanpa mengikuti GMC, seorg anak bisa menjadi genius? Jawab: pasti bisa!